Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten kembali mengadakan Klaten Lurik Carnival (KLC) pada Minggu, 28 Juli 2024 di sepanjang Jalan Veteran – Jalan Pemuda. Gelaran ini merupakan salah satu puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-220 Klaten dan pesertanya terbagi dalam 32 kontingen.
Setiap peserta tampil dengan desain busana yang terlihat makin unik dan kreatif. Sesuai dengan tajuk event tersebut semua menggunakan bahan dari kain lurik dengan beragam perlengkapan seperti selendang, payung, kipas, dan sebagainya. Tidak sedikit yang memadukan dengan gaya kekinian, sehingga mampu menghadirkan nuansa indah dan modern namun tetap etnik.
Sambil berjalan beriringan dan mengelilingi alun-alun mereka selalu tersenyum dan memberi lambaian tangan pada penonton. Kemudian setelah sampai depan panggung kehormatan, para peserta langsung menampilkan beragam atraksi fashion show dan tari-tarian.
Sebelum event budaya tersebut dimulai di sore hari, siangnya ada acara lain berupa pelepasan burung ke alam bebas. Setelah itu diteruskan dengan atraksi tari Samirasantika yang dibawakan oleh 395 penari dan semuanya masih berusia kanak-kanak. Mereka tampil dengan busana lurik yang berwarna-warni dan membawa kipas.
Selanjutnya ada pertunjukan lain berupa drum band oleh SMK Muhammadiyah 2, Jatinom dan untuk kirabnya sendiri diawali dengan penampilan dari komunitas Lurik Prasojo. Sesudah itu disusul oleh semua kontingen lain yang berasal dari berbagai instansi pemerintah dan swasta hingga pelajar dari berbagai sekolah.
Dalam event tersebut Bupati Klaten, Sri Mulyani menyempatkan diri untuk menemui sejumlah jurnalis. Dia menjelaskan, KLC merupakan atraksi budaya yang bisa dijadikan sebagai media promosi kain khas Kabupaten Klaten, yakni kain tenun lurik. Selain itu juga untuk membantu meningkatkan rasa percaya diri para pelaku UMKM, terutama yang bergerak di bidang industri lurik.
Kepada wartawan Sri Mulyani juga menyampaikan harapannya agar mereka lebih berani untuk berinovasi dan berkreasi menciptakan produk-produk unggulan. Segenap potensi yang tersedia harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin, sehingga dapat menumbuhkan perekonomian sekaligus memberi kebahagiaan dan kesejahteraan untuk masyarakat.
Warisan Budaya Tak Benda
Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Klaten, Sri Nugroho dalam kesempatan yang sama ikut memberi penjelasan. Dia menyebutkan sudah sejak lama KLC jadi agenda rutin tahunan untuk merayakan HUT Klaten.
Disebutkan pula, kain tenun lurik Klaten telah masuk dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) di Kementerian Pendidukan dan Kebudayaan dan Riset Teknologi pada tahun 2023. Pembuatannya masih pakai teknologi tradisional, khususnya alat tenun bukan mesin (ATBM) atau ogleg.
Sehingga hasil tenunnya memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri dan saat ini telah menjadi ikon kebanggaan Kabupaten Klaten. Terkait dengan hal tersebut, KLC digelar dengan tujuan untuk melestarikan dan mempromosikan kerajinan tenun lurik. Selain itu juga dapat membantu para desainer lokal untuk berkreasi dalam menciptakan karya busana.
