Thursday, November 13, 2025
spot_img
HomeMusikKaton Bagaskara Buat “Dinda di Mana” Versi Jawa

Katon Bagaskara Buat “Dinda di Mana” Versi Jawa

Published on

- Advertisement -spot_img

Soloevent.id – Masih ingat dengan lagu “Dinda di Mana”-nya Katon Bagaskara? Dirilis 27 tahun lalu, album perdana Katon yang memuat single tersebut, angka penjualannya mencapai lebih dari dua juta kopi. Lagu ini juga menjadi salah satu hit legendaris dari solo karier Katon.

Tahun ini, vokalis band KLa Project itu bakal me-remake “Dinda di Mana” dengan menggunakan bahasa Jawa di bagian chorus-nya. Katon melakukan ini karena banyak anak muda yang menyukai lagu-lagu berbahasa Jawa, contohnya lagu-lagu Didi Kempot.

“Intuisi saya bilang untuk nyanyi lagu ‘Dinda’ di video klip terbaru. Kalau dinyanyikan dalam bahasa Indonesia, sudah biasa. Akhirnya terpikir pakai bahasa Jawa, sesuai animonya,” ungkap Katon saat jumpa pers di rumah dinas Wali Kota Surakarta Loji Gandrung, Senin (24/2/2020).

Penyanyi kelahiran 14 Juni 1966 itu juga mengungkapkan proyek ini sebagai tombo kangen buat para penggemarnya yang masih menyukai lagu “Dinda di mana”. Katon bahkan membuat sebutan baru untuk penggemarnya, yaitu Sobat Kangen.

Dalam menerjemahkan lagunya ke bahasa Jawa, dia meminta bantuan kepada Mr. Jepank, rekan dekatnya dalam dunia musik. Jepank menerjemahkan lirik puitis “Dinda di Mana” ke dalam kalimat-kalimat indah ala Jawa. Dalam lagu ini juga ada senggakan-senggakan yang membuat orang berjoget ria seperti “Cendol Dawet” buatan Abah Lala.

Lagu ini dikerjakan seluruhnya di Solo, mulai dari proses rekaman hingga mastering sampai syuting video klip. Proses syuting akan dikerjakan di lokasi-lokasi ikonik Kota Solo, seperti Alun-Alun Kidul, Pasar Gede, dan lainnya selama dua hari. Syuting juga bakalan melibatkan talent lokal, salah satunya Solo Batik Carnival (SBC).



Musisi bernama lengkap Ignatius Bagaskoro Katon itu memilih Solo karena identik dengan budaya Jawa. Ditambah lagi, dulu, Katon bersama KLa Project pernah membuat klip dan lagu tentang Yogyakarta, kota yang menurut Katon juga identik dengan budaya Jawa. “Kini giliran Solo,” tuturnya.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Artikel Populer

Artikel Terbaru

GUMREGAH! Sinema Akhir Tahun #10 ISI Solo: Seruan Bangkit Lewat Karya, Targetkan Panggung Internasional.

Soloevent.id - Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Program Studi (Prodi) Film Institut Seni...

Dekade Kreativitas: Sinema Akhir Tahun ke-10 ISI Surakarta Rayakan Inovasi Film!

Festival Film Sinema Akhir Tahun #10 resmi dibuka hari ini Rabu (12/11) di Teater...

Kirab Hajatan Ageng Jagalan 2025, Merawat Tradisi Budaya dan Angkat Potensi Kelurahan Jagalan

Soloevent.id - Kirab Hajatan Ageng (HAJ) Kelurahan Jagalan kembali digelar di Kelurahan Jagalan, Minggu...

More like this

Puncak Acara Milad Rapma FM ke-28 Hadirkan Panggung Gigs Musik di Hetero Space Solo

Soloevent.id - Komunitas radio Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Rapma FM baru saja menggelar perayaan...

Float hingga Efek Rumah Kaca Ramaikan Solo City Jazz ke-13 di Pamedan Pura Mangkunegaran

Soloevent.id - Solo City Jazz ke-13 kembali digelar pada 27 September 2025 dengan menghadirkan...

Solo City Jazz 2025 Hadirkan Musisi Local Pride Solo

Soloevent.id - Kota Solo tidak pernah sepi event seru setiap bulannya. Sabtu (27/9/2025) terdapat...