Soloevent.id – Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta menggelar acara 24 Jam Menari. Acara ini digelar dalam rangka memperingati Hari Tari Dunia yang jatuh pada tanggal 29-30 April 2025. Acara ini juga menjadi ikon budaya Kota Solo yang menyatukan ribuan penari dari berbagai latar belakang dalam semangat melestarikan seni tari Nusantara.
Pembukaan acara dimulai pukul 06.00 WIB ditandai dengan pemukulan gong yang dilakukan Rektor ISI Surakarta I Nyoman Sukerna. Dilanjutkan dengan penampilan 89 penyaji dari berbagai sanggar tari dan komunitas budaya se-Indonesia.

Malam harinya, ada persembahan istimewa dari Empat Keraton Jawa diantaranya Keraton Yogyakarta dengan Tarian Srimpi Wiraga Pariskara, Pakualaman dengan Tarian Beksan Floret, Pura Mangkunegaran dengan tari Beksan Wireng Srimpi Mandrarini dan Kasunanan Surakarta dengan Tari Srimpi Lopong dan fragmen Petilan Kusumo Yudho.
Selain Empat Keraton Jawa masih ada penampilan 7 penari dan 2 musisi yang secara non-stop tampil selama sehari semalam. Para penari tersebut adalah Chrisnar Bagas Pamungkas, Puri Senja Apriliani, Reni Wiritanaya, Deril Al Badri, Paimin, Eka Lutfi Febriyantono dan pemusik Ari Sumarsono, Ryan Ajayanto.

Acara 24 Jam Menari ISI bukan sekadar pertunjukan tari biasa, acara ini adalah maraton budaya yang berlangsung non-stop selama 24 jam penuh. Tema yang diambil “Land of 1000 Kingdoms” atau seribu tanah kerajaan mempunyai makna tersendiri bahwa Nusantara sejak masa lampau sampai sekarang, terdapat banyak ragam budaya seni yang terus berkembang dengan keunikannya. Hal ini menunjukan betapa dinamisnya budaya Nusantara. Keberagaman budaya merupakan milik bersama dan wajib dijaga, dikembangkan sebagai aset budaya bagi generasi mendatang.
Sembilan belas tahun sudah World Dance Day 24 Jam Menari Institut Seni Indonesia Surakarta menjadi event besar jagad tari yang dihadiri institusi seni, kelompok seni, komunitas, sanggar, ilmuan, budayawan, koreografer dari seluruh Indonesia sebagai ajang kreatifitas, apresiasi, peningkatan jejaring serta kualitas kekaryaan tari lebih mendunia.
