Usai sekian lama menjalani program revitalisasi, Taman Balekambang Solo dibuka lagi untuk umum. Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin meresmikan ruang terbuka hijau ini pada Kamis, 27 Juli 2024. Dalam kesempatan tersebut beliau mengemukakan, pemerintah akan terus berupaya menumbuhkan infrastruktur hijau di berbagai daerah termasuk Taman Balekambang.
Ditegaskan pula, Taman Balekambang tidak hanya berfungsi sebagai objek wisata saja, namun juga dapat menjadi pusat pendidikan, penelitian, dan pelestarian lingkungan. Lebih dari itu juga hadir untuk mengembangkan kegiatan budaya dan kesenian. Sehingga semua harus memiliki rasa tanggung jawab yang sama untuk menjaga.
Meningkatkan Daya Tarik Wisata
Selain itu melalui kehadiran Taman Balekambang, muncul harapan bahwa keberadaannya bisa membantu meningkatkan daya tarik wisata di Solo. Sehingga nantinya dapat memberi manfaat lebih besar bagi perekonomian masyarakat, misalnya dengan melibatkan pelaku UMKM dan stakeholder lainnya.
Ma’ruf mengakui, selama ini dirinya jarang menemui taman kota yang memiliki konsep seperti Taman Balekambang. Apalagi wahana rekreasi dan liburan ini masih mempertahankan sistem lama, di mana para pengunjung boleh bawa tikar dan duduk santai sambil menikmati makanan bersama keluarga.
Budaya seperti itu sering dicari wisatawan karena bisa memberi pendidikan untuk tidak terlalu sering pergi ke mall. Selain itu dapat menikmati suasana alami, menyaksikan pertunjukan seni, belanja produk UMKM, hingga kegiatan positif dan menarik lainnya.
Pejabat Gubenur Provinsi Jawa Tengah, Nana yang juga hadir dalam peresmian turut memberi pesan. Dia menegaskan Pemprov Jateng selalu siap mengasih dukungan penuh terhadap upaya penataan dan pengembangan Taman Balekambang. Salah satu wujudnya adalah berupa hibah aset kawasan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta.
Kawasan tersebut mencakup gedung pertunjukan, Java Inovation Center, pendapa amfiteater, dan minapadi. Dia sangat berharap agar Pemkot Surakarta bisa melakukan pengelolaan sebaik mungkin. Kawasan ini sendiri punya luas 17.640 meter persegi dan untuk bangunannya seluas 880 meter persegi.
Sistem Operasional
Kemudian untuk sistem operasional selanjutnya, hingga saat ini Pemkot Surakarta sudah mulai melakukan sejumlah persiapan. Direncanakan, setiap pengunjung harus memesan lebih dahulu sebelum masuk ke Taman Balekambang. Hal untuk bertujuan untuk membatasi kunjungan agar kualitas taman bisa terjaga dengan baik.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, Aryo Widyandoko menjelaskan, pihaknya akan menginformasikan hal tersebut secepatnya melalui media sosial. Mulai dari jadwal pembukaan, jam operasional, hingga metode pemesanan tiket masuk. Jumlah maksimal yang boleh masuk Taman Balekambang adalah 5.000 di waktu bersamaan, sehingga perlu ada pengaturan untuk menjaga ketertiban
Demikian pula dengan event atau jenis acara apa saja yang dapat digelar, semua akan dijelaskan secara lengkap. Khusus event seni dan budaya akan melibatkan sejumlah seniman Solo sebagai kurator agar ada peningkatan kualitas pertunjukan. Selanjutnya terkait pertunjukan Sendratari Ramayana dan Kethoprak, untuk sementara masih pakai panggung di Taman Sriwedari.