Wednesday, February 19, 2025
spot_img
HomeSeni dan BudayaMengekang Hawa Nafsu Lewat Tapa Bisu

Mengekang Hawa Nafsu Lewat Tapa Bisu

Published on

spot_img
spot_img

Soloevent.id – Menyambut 1 Sura atau 1 Muharam, Puro Mangkunegaran menggelar Kirab Pusaka Dalem. Kirab diikuti keluarga Mangkunegaran, kerabat, abdi dalem, dan beberapa tamu penting. Tahun ini, kirab diadakan pada Sabtu (31/8/2019).

Ada empat pusaka berupa tombak dan sebuah joli yang dikirab. Kirab dimulai dari dalam Puro Mangkunegaran kemudian melewati Ronggowarsito-Jl. Kartini-Jl. RM Said-Jl. Teuku Umar dan kembali ke Puro Mangkunegaran. Selama acara itu berlangsung, semua peserta kirab berjalan tanpa menggunakan alas kaki dan tanpa berbicara atau tapa bisu.

Sebelum kirab dimulai, semua peserta kirab berkumpul di Pendapa Puro Mangkunegaran. Setelah mendapatkan izin dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegoro IX, kirab pun dilakukan.

Saat kirab berlangsung, yang bertugas sebagai cucuk lampah adalah putra KGPAA Mangkunegara IX, GPH Bhre Cakrahutama Wira Sudjiwo. Lalu, diikuti tamu penting, keluarga, dan para abdi dalem Mangkunegaran.

Semua peserta mengenakan setelan beskap dan kain jarit (laki-laki) serta kebaya hitam dan kain jarit (perempuan), tak lupa pula mengenakan samir warna kuning-hijau. Di antara rombongan kirab tampak tokoh-tokoh nasional, seperti Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar (Cak Imin), mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan anggota DPR RI Aria Bima.

Menurut Sekretaris II Kirab Pusaka Dalem sekaligus Humas Puro Mangkunegaran Joko Pramudya, tradisi kirab pusaka dan tapa bisu merupakan wujud perenungan sekaligus simbol keprihatinan dan refleksi diri terhadap segala perilaku atau perbuatan selama setahun terakhir.



“Kirab dibudayakan untuk prihatin, berdoa, tapa bisu, Itu cerminan mengekang hawa nafus juga sebagai sarana instropeksi masa lampau. Di tahun baru ini, semoga ke depannya bisa lebih baik lagi,” ujarnya.

Selain kirab, di Masjid Al Wustho Mangkunegaran juga dilakukan tadarus Al Quran sebagai tanda bahwa adat istiadat dan agama dapat berjalan seiring sejalan.

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Pertunjukan Adheging Kutha Sala The Story of Pakubuwono II Dikemas Modern

Soloevent.id - Dalam rangka memperingati hari jadi Kota Solo yang ke- 280, Pemerintah Kota...

ASITA Funwalk 2025 Jadi Rangkaian Puncak Acara HUT ASITA Yang ke-54

Soloevent.id - Dalam rangka memperingati hari jadi yang ke-54, ASITA (Association of The Indonesian...

Pameran Produk UMKM Unggulan Kelurahan Sambut Hari Jadi Kota Solo

Soloevent.id - Dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kota Solo yang ke-280 tahun, Dinas Koperasi...

More like this

Pertunjukan Adheging Kutha Sala The Story of Pakubuwono II Dikemas Modern

Soloevent.id - Dalam rangka memperingati hari jadi Kota Solo yang ke- 280, Pemerintah Kota...

Rangkaian Tinggalan Jumenengan Mangkoenagoro Kaping 3 Gelar Wayang Kulit

Soloevent.id - Pagelaran Wayang Kulit Babad Kartasura digelar pada Sabtu malam (8/2/2025) di Pamedan...

Perayaan Imlek Kota Solo Gelar Bazar UMKM dan Perahu Wisata di Kawasan Pasar Gedhe

Soloevent.id - Tahun Baru Imlek Kota Solo selalu meriah setiap tahunnya. Banyak agenda kegiatan...