Soloevent.id – Kampung Laweyan terkenal sebagai sentra penghasil batik. Di sana, terdapat berbagai motif dan jenis batik khas Solo. Kali ini, ada yang unik dari Kampung Batik Laweyan, yaitu pembuatan Batik Mushaf Alquran.
Batik Mahkota Laweyan yang terletak di Jl. Sidoluhur No. 9, Sayangan Kulon, Laweyan menjadi tempat pembuatan batik mushaf Alquran. Soloevent sempat mengunjungi ruangan display yang memajang kain-kain batik besar berisi ayat-ayat Alquran.
Batik Alquran dibikin lewat tiga tahap, yakni menjiplak ayat Alquran di atas kain menggunakan pensil, lalu menebalkannya dengan canting sekaligus membuat motif batiknya, dan terakhir adalah pewarnaan.
Semua proses tersebut dilakukan oleh lain orang. Salah satunya bernama Sarwono yang bertugas menebalkan ayat Alquran dengan canting. Proses pengerjaannya perlu ketelitian dan kehati-hatian. “Biar enggak keliru, saya melihat tulisan Alquran dulu, lalu baru menebalkannya di kain ini. Semua proses pembuatan mushaf Alquran dilakukan secara manual,” terangnya saat ditemui Soloevent.
Pemilik Batik Mahkota Laweyan sekaligus penggagas mushaf Alquran batik Alpha Febela Priyatmono mengatakan salah satu inspirasi pembuatan mushaf Alquran batik adalah Alquran follow the line.
“Yaitu Quran yang dicetak tipis, kemudian dibaca sambil pegang pensil untuk menebali. Itu dimaksudkan agar orang bisa membaca Quran sambil menuliskannya. Sebenarnya mushaf Alquran batik ini salah satu proses edukasi juga kepada masyarakat untuk membaca, menulis, memahami, dan bisa melaksanakan isi kandungan Alquran. Selain itu, ini juga menggambarkan budaya melalui motif batik yang dibuat,” ujarnya, Selasa (21/5/2019).
Saat tulisan ini dibuat, pengerjaan mushaf Alquran batik sudah sampai juz ke-28 ayat 44. Mushaf-mushaf tersebut dibikin pada kain berukuran 95×115 cm. Ternyata proses pengerjaannya sudah berlangsung sejak tahun 2016.
Alpha menambahkan mushaf Alquran batik ini akan menjadi koleksi Batik Mahkota Laweyan. “Sebagian besar akan kami jilid dan sebagian lainnya akan di-display. Selama masih berproses tentunya akan dikoreksi kembali sebelum nantinya diresmikan. Kami akan lebih lega ketika sudah mendapat pengesahan resmi dari pemerintah, khususnya Kementerian Agama, supaya tidak ada kesalahan di mushaf Alquran batik Alquran yang kami buat ini,” imbuhnya.