Saturday, September 27, 2025
spot_img
HomePameranMenyelami Prinsip Hidup Suku Bugis Lewat Karya Muhlis Lugis

Menyelami Prinsip Hidup Suku Bugis Lewat Karya Muhlis Lugis

Published on

- Advertisement -spot_img

Soloevent.id – Kaya akan detail, kelam, dan dramatis. Itulah kesan yang didapat dalam karya grafis dari Muhlis Lugis (29), Juara III Kompetisi Internasional Trienal Seni Grafis Indonesia V 2015 yang digelar oleh Bentara Budaya.

Lewat 30 karya bertema “Ke Mana Harga Diri” yang dipamerkan di Bentara Budaya Balai Soedjatmoko Solo pada 13-20 April 2018, Muhlis menuangkan kritik sosial mengenai hiruk pikuk manusia di era global dari sudut pandang budaya daerahnya.

Muhlis yang berlatar suku Bugis, mengangkat salah satu falsafah hidup suku Bugis yang disebut dengan siri, yaitu rasa malu atau harga diri.

Siri merupakan pembeda seorang manusia dengan binatang yang selalu melakukan sesuatu demi kepentingannya, tanpa berpikir bahwa apa yang dilakukannya tidak sesuai dengan aturan sosial bahkan merugikan orang lain.

Kesempurnaan manusia dalam pandangan hidup suku Bugis adalah apabila mereka memiliki siri. Karena jika tidak ada rasa malu, maka akan menghasilkan korupsi, pencurian, dan perilaku destruktif lainnya.

Seseorang yang tidak memiliki siri berarti dia termasuk tidak sempurna atau hanya disebut sebagai tau-tau (sosok yang meyerupai manusia).

Budaya siri tersebut kemudian ia wujudkan dalam karya seri manusia berkepala tangan. Penikmat karyanya diajak untuk mengarungi alam fantasi Muhlis Lugis yang absurd dan penuh metafora.

“Manusia bergerak utamanya karena ada rasa ingin atau hasrat. Seperti koruptor, tangannya bergerak karena ada hasrat, begitulah jadinya jika tidak punya rasa malu. Ini daya tarik yang luar biasa, tanpa kepala ini mewakili metafor budaya tanpa malu,” ujar Dosen Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta Dr. Edi Sunaryo, saat membuka pameran ini, Jumat (13/4/2018).



Dalam karyanya yang dominan berwarna hitam putih, Muhlis Lugis menerapkan teknik woodcut atau cukil kayu. Teknik yang saat ini jarang dilakukan oleh perupa muda Indonesia.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Event Para Fencing World Cup 2025 Sukses Digelar di Kota Solo

Soloevent.id - Kota Solo sukses menggelar event kejuaraan internasional Para Fencing World Cup 2025...

Pixel Rush SPECTRUM FISIP UNS : Event Fun Run Pertama di UNS

Soloevent.id - Pixel Rush SPECTRUM (Social Political Education, Art, and Sport Tournament) FISIP UNS...

Solo Literasi Festival 2025, Ajak Masyarakat Tanamkan Semangat Budaya Membaca Anak

Soloevent.id - Pemerintah Kota Solo bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menggelar acara Solo Literacy...

More like this

Semarakkan HUT RI Ke-80, Ada Pameran Alutsista di Benteng Vastenburg Solo

Soloevent.id - Dalam rangka menyemarakkan HUT RI ke-80, Korem 074 Warastratama menggelar pameran alutsista...

Solo Anggrek Festival 2025 Tampilkan Pesona Anggrek Nusantara

Soloevent.id - Event Nasional Solo Anggrek Festival 2025 digelar untuk petama kalinya di Gedung...

Museum Negeri Mulawarman Hadirkan Topeng Hudoq di Museum Keliling Indonesia 2025

Soloevent.id - Pameran museum keliling se-Indonesia digelar di Taman Balekambang Solo, Selasa-Minggu (27 Mei...