Thursday, August 7, 2025
spot_img
HomePameranMelihat Lebih Dekat Karya Seni Cukil Kayu

Melihat Lebih Dekat Karya Seni Cukil Kayu

Published on

- Advertisement -spot_img

Soloevent.id – Mengangkat tema “Ke Mana Harga Diri”, kumpulan karya Muhlis Lugis dipamerkan di Bentara Budaya Balai Soedjatmoko Solo pada 13-20 April 2018.

Muhlis Lugis menerapkan teknik yang saat ini jarang dilakukan oleh seniman muda Indonesia, khususnya dalam arus utama kontemporer art. Alih-alih memadukan beragam medium, Muhlis setia dengan teknik woodcut atau cukil kayu, sebuah teknik kuno yang sempat populer di medan seni rupa Indonesia pada akhir 1940-an.

Pameran ini menampilkan 30 karya cukil kayunya yang kaya akan detail, kelam, dan peka dalam menafsirkan hiruk pikuk manusia global. Muhlis terlihat sangat teliti mengarahkan pisau cukil untuk membuat lekuk kontur, kualitas barik, nuansa gelap terang pada ragam objek yang disuguhkan.

Teknik cukil kayu merupakan teknik cetak tertua dalam seni grafis yang ditemukan oleh bangsa Tiongkok pada abad I Masehi. Prinsip cetaknya sederhana, bagian pada permukaan kayu yang tidak ingin dicetak, dikikis atau dicukil sehingga bagian yang mencetak menyerupai relief yang kedudukannya paling tinggi dibanding bagian yang tidak dicetakkan.

Tinta kemudian dibaurkan pada permukaan yang paling tinggi, kemudian dipindahkan ke atas kertas dengan menggosok bagian sisi belakang kertas sehingga gambar pada relief berpindah ke atas kertas.

Lewat karyanya yang dominan hitam putih, Muhlis yang merupakan orang Bugis, menafsir tema lewat sudut pandang budaya daerahnya. Di mana kesempurnaan manusia dalam pandangan hidup orang Bugis adalah apabila mereka memiliki siri, yaitu rasa malu dan harga diri. Tidak adanya rasa malu akan menghasilkan korupsi, pencurian, dan perilaku destruktif lainnya.

Muhlis Lugis adalah Juara III Kompetisi Internasional Trienal Seni Grafis Indonesia V 2015 yang digelar oleh Bentara Budaya.



Kompetisi Trienal Seni Grafis diselenggarakan oleh Bentara Budaya sejak tahun 2003, sebagai upaya untuk terus menggalakkan seni grafis konvensional di Indonesia. Kompetisi Trienal Seni Grafis 2015 dibuat berskala internasional dan diikuti oleh 21 negara.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Solo International Performing Arts 2025, Rayakan Mahakarya Seni dalam “Nifty, Artful & Visionary”

Soloevent.id - Pagelaran kesenian bertaraf internasional, Solo International Performing Arts (SIPA) akan kembali digelar...

Perkuat Identitas, Solia Hotels Rebranding Zigna Kampung Batik dan FIM by Zigna

Soloevent.id - Dalam rangka penguatan identitas dan perluasan bisnis yang lebih luas lagi, brand...

Rapma FM Rayakan Milad ke-28 Lewat Rapmafest #12

Soloevent.id - Surakarta, 3 Agustus 2025 – Rapma FM, radio komunitas di bawah naungan...

More like this

Solo Anggrek Festival 2025 Tampilkan Pesona Anggrek Nusantara

Soloevent.id - Event Nasional Solo Anggrek Festival 2025 digelar untuk petama kalinya di Gedung...

Museum Negeri Mulawarman Hadirkan Topeng Hudoq di Museum Keliling Indonesia 2025

Soloevent.id - Pameran museum keliling se-Indonesia digelar di Taman Balekambang Solo, Selasa-Minggu (27 Mei...

Event SMEE-ITT Java Expo 2025 Digelar di Kota Solo, Pamerkan Produk-Produk Unggulan UMKM

Soloevent.id - Event SMEE-ITT (Small Medium Enterprises and Export - Investment Trade Tourism) Java...