Sunday, August 24, 2025
spot_img
HomeSeni dan BudayaSiswa Sukra: Bule-Bule Pencinta Gamelan Pentas Di Solo

Siswa Sukra: Bule-Bule Pencinta Gamelan Pentas Di Solo

Published on

- Advertisement -spot_img

SISWA-SUKRA-01

 

Soloevent.id – Orang luar negeri ternyata juga bisa memainkan gamelan, lo. Kelompok karawitan Siswa Sukra yang berasal dari London adalah salah satu contohnya.

 

Senin (21/8/2017) lalu, Siswa Sukra mengadakan pentas di Pendhapa Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Pertunjukan malam itu merupakan pementasan terakhir mereka dalam rangkaian tur Indonesia.

 

Sebelum Solo, kelompok yang dipimpin oleh Peter Smith alias Parto ini tampil di Museum Wayang Jakarta; Desa Majaksingi, Magelang;  Festival Kesenian Yogyakarta; dan Desa Sabrang Lor, Trucuk, Klaten.

 

Sehari sebelum pentas di ISI Surakarta, Siswa Sukra juga tampil di area car free day Solo. “Warga sangat senang. Mereka ikut menembang saat kami memainkan ‘Praon’,” kata Peter saat ditemui awak media sehabis merampungkan pentasnya di ISI Surakarta.

 

SISWA-SUKRA-03

 

Malam itu, Siswa Sukra membawakan sekitar sembilan gending. Tiga di antaranya merupakan iringan tari Srimpi Sangupati, Gambyong Pareanom, dan Driyasmara.

 

Ke-25 anggota Siswa Sukra terlihat serius saat memainkan gamelan. Mereka ternyata tak hanya menguasai satu instrumen saja. Saat gending berganti, beberapa personel saling bertukar posisi untuk memainkan alat yang berbeda. Hebat, ya?

 

Dari tur Indonesia ini, Peter ingin mengenalkan teman-temannya kepada tempat asal gamelan. Keinginan berkunjung ke Indonesia sudah tercetus sejak jauh-jauh hari. Namun, barus bisa terealisasi awal 2017 ini.

 

SISWA-SUKRA-04

 

“Teman-teman berlatih di segala musim, tapi belum tahu Indonesia seperti apa. Mereka bisa menabuh gending Ladrang Wiljung dan Gambir Sawit, tetapi mereka belum bisa merasakan nasi liwet,” kata Peter sambil tersenyum. Oh iya, Peter sangat fasih berbahasa Jawa, lo. Bahasa Jawa ia pelajari saat mengikuti program Darmasiswa di Jurusan Karawitan ISI Surakarta (dahulu bernama Sekolah Tinggi Seni Indonesia/STSI) pada 1992 lalu.

 

Where there’s a will there’s a way. Awal tahun 2017, Peter diwawancarai BBC. Dari situ nama Siswa Sukra mulai dikenal dan niatan berkunjung ke Indonesia semakin besar.

 

Kesempatan itu digunakannya untuk mengajukan tawaran tur ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Inggris dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Kami dicarikan sponsor oleh KBRI, kami juga mengumpulkan uang. Dan sekarang kami telah berada di sini,” jelas Peter.

 

Selain itu, melalui tur ini Peter juga ingin menyampaikan bahwa gamelan sangat dilindungi dan dihormati warga negara Inggris.

 

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Artikel Populer

Artikel Terbaru

The Park Mall Solo Hadirkan Kuliner Tematik Tiga Negara, From Hanoi Phuket to Jimbaran

Soloevent.id - Kabar gembira bagi para pecinta kuliner di Kota Solo dan sekitarnya, The...

Pawai Pembangunan Kota Solo Usung Tema Medical Tourism, Kenalkan Fasilitas Kesehatan Kepada Publik

Soloevent.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menggelar pawai pembangunan dalam rangka peringatan HUT ke-80...

Gamelan Ethnic Music Festival (GEMFest) Siap Digelar Kembali di Kota Solo

Soloevent.id - Gamelan Ethnic Music Festival (GEMFest), pagelaran besar musik yang telah dikukuhkan sebagai...

More like this

Pawai Pembangunan Kota Solo Usung Tema Medical Tourism, Kenalkan Fasilitas Kesehatan Kepada Publik

Soloevent.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menggelar pawai pembangunan dalam rangka peringatan HUT ke-80...

Gamelan Ethnic Music Festival (GEMFest) Siap Digelar Kembali di Kota Solo

Soloevent.id - Gamelan Ethnic Music Festival (GEMFest), pagelaran besar musik yang telah dikukuhkan sebagai...

Kenalkan Asal-Usul Sejarah dan Budaya Daerah Kepada Generasi Muda Lewat Tradisi Lisan Toponimi

Soloevent.id - Pemerintah Kota Solo melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta menggelar Festival...