Soloevent.id – Ada beberapa minuman tradisional yang masih dilestarikan hingga kini. Ciri minuman ini selain sehat dan menyegarkan juga rasanya alami, dan tidak memakai campuran pengawet. Berikut beberapa minuman tradisional yang masih dilestarikan hingga kini :
Cao Gula Pasir :
Cao dibuat dari gula pasir yang direbus dengan campuran air, sumba merah dan pandan. Kemudian diminum jika panasnya sudah hilang. Meski sudah banyak sirup yang dijual di pasar, tetapi cao ini rasanya tetap berbeda.
Cao Gula Merah :
Mirip cao gula pasir, hanya saja cao ini direbus dengan campuran air, gula merah, dan pandan/daun jeruk purut. Cao merah dan gula jawa di susun diatas nampan di warung-warung kecil di kampung. Lalu para pembeli dan juga anak-anak mengambilnya dan diminum di warung itu. Cao gula merah umumnya diminum selagi hangat.
Gula Asem : Â
Tersedia di penjual jamu gendhong di pasar tradisional seperti pasar Jongke. Terdiri dari gula jawa dan asam jawa yang menyegarkan.
Beras Kencur :
Tersedia di  penjual jamu gendhong, dan kios jamu. Juga bisa ditemukan dalam botol-botol yang dijual di rumah makan misal di Soto Gading ataupun toko jamu tradisional.
Dongo/Ronde :
Mirip wedhang jahe dengan isian bulatan dari tepung ketan merah putih berisi kacang, kolang kaling dan kacang putih.
Asle :
Terbuat dari santan dengan isian irisan roti tawar, agar-agar,dan kacang,
Ketan Putih :
Terbuat dari kuah santan lalu dengan kambangan ketan putih yang gurih.
Kacang Putih :
Terbuat dari kuah santan dan kacang tanah putih. Nikmat disantap selagi masih hangat.
Kacang Ijo :
Terbuat dari kacang hijau yang direbus bersama santan dan gula jawa.
Rujak Degan :
Mirip cao gula jawa tapi dengan irisan kelapa muda, tersaji hangat di warung makan di kampung-kampung. Misal di warung Bu Pon Mutihan Solo.