Friday, February 21, 2025
spot_img
HomeSeni dan BudayaFabriek Fikr 2: Melalui Seni, Pabrik Gula Colomadu Kembali Hidup (Bagian 2)

Fabriek Fikr 2: Melalui Seni, Pabrik Gula Colomadu Kembali Hidup (Bagian 2)

Published on

spot_img
spot_img

edit-770-513-2

Soloevent.id – Kelima lelaki berwajah penuh perban itu kemudian melakukan atraksi menyusun lima batu. Batu-batu itu ditumpuk berurutan dari mulai terbesar hingga paling kecil. Seusai merampungkan performance art tersebut, mereka berpindah menuju area depan Pabrik Gula Colomadu yang terdapat mesin-mesin giling berukuran raksasa.

Di tempat itu, mereka bergabung dengan penari-penari yang tampil atraktif. Diiringi electronic dance music bernafas India yang dimainkan dua orang disc jokey, para penari mengeksplorasi roda-roda raksasa. Mereka bergelayutan, berlarian, dan mendaki puncak tertinggi mesin-mesin itu.

Pertunjukan itu mencapai puncaknya saat seniman pantomim, Jemek Supardi, muncul. Memakai setelan jas dan topi merah, Jemek merespon setiap gerakan-gerakan para penari. Adakalanya juga Jemek merespon lokasi pentasnya itu. Pertunjukan itu didukung pula oleh visual video mapping Charlie Chaplin yang ditampilkan di bagian belakang “panggung”.

edit-770-513

Fabriek Fikr 2 hari pertama ditutup dengan suguhan video mapping yang menghiasi dinding depan Pabrik Gula Colomadu. Hentakan musik elektronik menjadi suara latar sajian tersebut. Video mapping itu menampilkan grafis kereta uap, hewan-hewan, jam raksasa, dan lain-lain.

Ya, selama dua hari, Sabtu-Minggu (19-20/11/2016), Pabrik Gula Colomadu kembali menggeliat. Pabrik yang berdiri pada 1861 dihidupkan kembali oleh beragam peristiwa seni yang dihantarkan melalui Fabriek Fikr 2.  

Penggagas Fabriek Fikr 2, Sardono W. Kusumo, menyatakan, Pabrik Gula Colomadu mempunyai cerita panjang. Lewat senilah ia dan rekan-rekan senimannya coba membangkitkan lagi nama besar Pabrik Gula Colomadu.

Di edisi kali ini, Fabriek Fikr tak hanya menampilkan pertunjukan seni yang siap dikonsumsi publik. Ia juga menyuguhkan rangkaian proses di balik karya tersebut. “Intensitas kerja mereka dalam membuat karya, menarik sekali untuk ditampilkan. Fabriek Fikr 2 ingin menyemangati proses kreatif tersebut,” tuturnya saat memberikan sambutan.

Tidak hanya performance art, Fabriek Fikr 2 juga mengetengahkan film-film yang dibuat Sardono sejak ia berusia 20-an tahun. Film itu memperlihatkan potret suku-suku yang hidup di pelosok Indonesia. Dalam Fabriek Fikr 2 terdapat pula workshop. Penonoton juga diberi kesempatan mencicipi kuliner performance yang dihidangkan oleh lima penari Papua.

 

 

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Pertunjukan Adheging Kutha Sala The Story of Pakubuwono II Dikemas Modern

Soloevent.id - Dalam rangka memperingati hari jadi Kota Solo yang ke- 280, Pemerintah Kota...

ASITA Funwalk 2025 Jadi Rangkaian Puncak Acara HUT ASITA Yang ke-54

Soloevent.id - Dalam rangka memperingati hari jadi yang ke-54, ASITA (Association of The Indonesian...

Pameran Produk UMKM Unggulan Kelurahan Sambut Hari Jadi Kota Solo

Soloevent.id - Dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kota Solo yang ke-280 tahun, Dinas Koperasi...

More like this

Pertunjukan Adheging Kutha Sala The Story of Pakubuwono II Dikemas Modern

Soloevent.id - Dalam rangka memperingati hari jadi Kota Solo yang ke- 280, Pemerintah Kota...

Rangkaian Tinggalan Jumenengan Mangkoenagoro Kaping 3 Gelar Wayang Kulit

Soloevent.id - Pagelaran Wayang Kulit Babad Kartasura digelar pada Sabtu malam (8/2/2025) di Pamedan...

Perayaan Imlek Kota Solo Gelar Bazar UMKM dan Perahu Wisata di Kawasan Pasar Gedhe

Soloevent.id - Tahun Baru Imlek Kota Solo selalu meriah setiap tahunnya. Banyak agenda kegiatan...