Thursday, April 24, 2025
spot_img
HomeSeni dan BudayaYuk, Kenal Lebih Dekat Dengan Karya-Karya Di Bamboo Biennale 2016 (Bagian 2)

Yuk, Kenal Lebih Dekat Dengan Karya-Karya Di Bamboo Biennale 2016 (Bagian 2)

Published on

- Advertisment -spot_img
spot_img

edit-770-513

Anemuka: Six Faces of Bamboo

Anemuka digagas oleh tiga mahasiswa Arsitektur Universitas Sebelas Maret Surakarta yakni Rifky Candra Ardhani, Marselinus David Raynaldo, dan Fitri Imanda. Karya ini berbentuk kubus yang dibangun miring. Tiap sisinya mempunyai “wajah” berbeda.

Lewat Anemuka, mereka ingin memopulerkan penggunaan bambu sebagai material yang potensial sebagai elemen kriya dan arsitektur.

Bamboo Bawana

Terletak di sebelah barat venue, Bamboo Bawana merupakan ide dari Jajang Agus Sonjaya dan Rony Arsyad yang bergabung dalam nama Bambubos. Bamboo Bawana berbentuk seperti bumi. Ya, bumi merupakan inspirasi dalam menuangkan karya ini.

Mereka menjelaskan konsep instalasi tersebut ialah semangat mengglobalkan bambu. Agus dan Rony berharap agar bambu bisa bersaing di era kekinian baik dalam seni, kriya, konstruksi, dan perkebunan.

Meditation Space

Jika kamu berkunjung ke Bamboo Biennale 2016 dan melihat ada karya berbentuk sangkar burung, maka itulah Meditation Space. Karya ini adalah kritikan terhadap perilaku masyarakat modern yang tak bisa lepas dari gadget.

Lalu apa hubungannya dengan sangkar burung? Bagi masyarakat Jawa, bentuk sangkar maupun jenis burung merupakan perlambang status sosial. Terlepas dari itu, suara burung dapat memberikan rasa ketentraman bagi si pemilik, sehingga segala pikiran-pikiran negatif bisa sirna berkat suara burung.

Namun, karena perubahan zaman, hobi tersebut mulai ditinggalkan. Masyarakat modern kini lebih terpaku kepada gadget-nya. Melalui karya ini; Budi Pradono, Sigit Ashar, dan Nabila Hudzaifah mengajak pengunjung Bamboo Biennale 2016 untuk sejenak menentramkan diri dan lepas dari pengaruh gadget.

Bagaimana cara menikmati karya ini? “Diharapkan pengunjung dapat memasukkan handphone ke dalam sangkar burung, sehingga orang yang di dalam Meditation Space ini akan mendapat suasana keheningan. Di dekat karya ini terdapat sumur yang akan memperdengarkan suara burung perkutut secara sayup-sayup. Keheningan inilah yang kami rasa dibutuhkan masyarakat saat ini,” tulis mereka dalam liner notes.

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Konser Laras Hati Mangkunegaran: Memperkuat Anak Muda dengan Budaya

Dalam rangka peringatan hari jadi ke-268 Mangkunegaran, konser musik Laras Hati Mangkunegaran digelar di...

Perkuat Peran Lokananta, Danareksa Luncurkan Album Kompilasi Bintang Muda Lokananta Vol.1

Soloevent.id - PT Danareksa (Persero) atau Holding BUMN Danareksa melalui PT Perusahaan Pengelola Aset...

Cocoland Xperience, Wahana Bermain dan Edukasi Anak Hadir di The Park Mall Solo

Soloevent.id - Taman bermain anak atau playground Cocoland hadir di The Park Mall Solo...

More like this

Taman Balekambang Solo jadi Venue Wisata Malam Pertunjukan Sendratari

Soloevent.id - Salah satu tontonan budaya yang sayang untuk dilewatkan saat berada di Kota...

Opera Bakdan Neng Sala 2025 Pentaskan Kisah Cinta di Bawah Rembulan

Soloevent.id - Opera Bakdan Neng Sala kembali digelar di Halaman Balaikota Solo, Kamis (3/4/2025)....

Tarian Topeng Ireng Jadi Sajian Gebyar Bakdan di Taman Balekambang

Soloevent.id - Kota Solo menjadi salah satu kota tujuan mudik yang paling ramai. Selain...