Sunday, May 11, 2025
spot_img
HomeSeni dan BudayaSekaten, Warisan Leluhur Yang Tak Lekang Oleh Zaman

Sekaten, Warisan Leluhur Yang Tak Lekang Oleh Zaman

Published on

- Advertisment -spot_img
spot_img

WAHANA NOSTALGIC SEKATEN SOLO

Kota Solo termasuk kota yang masih menjaga baik adat budaya dan tradisi yang diwariskan para leluhur. Tidak heran bila suasana budaya masih terasa kuat ketika berkunjung ke kota asal Presiden Joko Widodo ini. Salah satu budaya warisan abadi Kota Solo yang masih dipertahankan sampai sekarang yaitu Sekaten. Tahun ini, Sekaten dimulai pada tanggal 17 Desember 2015.

Sekaten dapat diartikan sebagai upacara perayaan hari kelahiran Rasulullah SAW. Oleh karena itu, sekaten selalu diadakan menjelang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiul Awal. Sekaten diambil dari bahasa Arab yaitu Syahadatain. Menurut sejarah, Sekaten erat hubungannya dengan penyebaran ajaran agama Islam di wilayah Solo. Inilah alasan Solo tidak pernah tanggung-tanggung dalam mengadakan upacara Sekaten. Sekaten Solo menjadi satu acara yang senantiasa ditunggu-tunggu masyarakat Solo dan wisatawan. Setiap tahunnya sekaten Solo selalu ramai pengunjung.

Mulainya tradisi Sekaten ditandai dengan dikeluarkannya dua gamelan pusaka Keraton yaitu, gamelan Kyai Guntur Madu dan gamelan Kyai Guntur Sari. Kedua gamelan pusaka Keraton ini nantinya akan ditata di Bangsal Pagongan, Masjid Agung Surakarta, untuk kemudian dibunyikan selama satu minggu penuh. Terhitung dari tanggal 5 bulan Mulud hingga 11 bulan Mulud.

Dalam tradisi Sekaten Keraton Surakarta ini masing-masing perangkat gamelan pusaka akan melantunkan dua gending berbeda secara bergantian. Pertama gending Rembu dimainkan pada Kyai Guntur Madu sementara Kyai Guntur Sari memainkan gending Rangkung.

Setelah satu seminggu dimainkannya dua gending tadi, seluruh kegiatan dalam perayaan ini akan ditutup dengan Grebeg Mulud tepat di hari perayaan Maulid Nabi di Masjid Agung Surakarta. Grebeg Mulud inilah yang disebut sebagai upacara adat yang paling besar dan paling banyak menyedot perhatian masyarakat luas.

Selain tradisi di bulan Mulud ini, kota Solo masih memiliki beragam upacara adat lainnya yang dapat dijadikan rujukan wisata budaya kota Solo. Seperti Kirab Malam Suro, Grebeg Mulud, Grebeg Poso, Grebeg Syawal, Grebeg Besar, dll.

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Kemeriahan Semarak Budaya Indonesia 2025, Para Penari Tampil Memukau

Soloevent.id - Semarak Budaya Indonesia (SBI) 2025 sebagai agenda tahunan Kota Surakarta kembali digelar...

Opening Ceremony Bengawan Solo Travel Mart 2025 Digelar di Solo Square Mall

Soloevent.id – Bengawan Solo Travel Mart (BTM) 2025 secara resmi dibuka di Atrium Solo...

Semarak Budaya Indonesia 2025, Selebrasi Ragam Budaya dalam Satu Harmoni

Soloevent.id - Kota Surakarta kembali menjadi saksi perhelatan seni akbar bertaraf nasional, Semarak Budaya...

More like this

Kemeriahan Semarak Budaya Indonesia 2025, Para Penari Tampil Memukau

Soloevent.id - Semarak Budaya Indonesia (SBI) 2025 sebagai agenda tahunan Kota Surakarta kembali digelar...

Semarak Budaya Indonesia 2025, Selebrasi Ragam Budaya dalam Satu Harmoni

Soloevent.id - Kota Surakarta kembali menjadi saksi perhelatan seni akbar bertaraf nasional, Semarak Budaya...

Solo Menari 2025 Hadirkan Pertunjukan Tari 60 Grup di Balaikota Solo

Soloevent.id - Kota Solo kembali menggelar acara Solo Menari pada 29 April 2025. Tahun...