Friday, October 3, 2025
spot_img
HomeSeni dan BudayaSekaten, Warisan Leluhur Yang Tak Lekang Oleh Zaman

Sekaten, Warisan Leluhur Yang Tak Lekang Oleh Zaman

Published on

- Advertisement -spot_img

WAHANA NOSTALGIC SEKATEN SOLO

Kota Solo termasuk kota yang masih menjaga baik adat budaya dan tradisi yang diwariskan para leluhur. Tidak heran bila suasana budaya masih terasa kuat ketika berkunjung ke kota asal Presiden Joko Widodo ini. Salah satu budaya warisan abadi Kota Solo yang masih dipertahankan sampai sekarang yaitu Sekaten. Tahun ini, Sekaten dimulai pada tanggal 17 Desember 2015.

Sekaten dapat diartikan sebagai upacara perayaan hari kelahiran Rasulullah SAW. Oleh karena itu, sekaten selalu diadakan menjelang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiul Awal. Sekaten diambil dari bahasa Arab yaitu Syahadatain. Menurut sejarah, Sekaten erat hubungannya dengan penyebaran ajaran agama Islam di wilayah Solo. Inilah alasan Solo tidak pernah tanggung-tanggung dalam mengadakan upacara Sekaten. Sekaten Solo menjadi satu acara yang senantiasa ditunggu-tunggu masyarakat Solo dan wisatawan. Setiap tahunnya sekaten Solo selalu ramai pengunjung.

Mulainya tradisi Sekaten ditandai dengan dikeluarkannya dua gamelan pusaka Keraton yaitu, gamelan Kyai Guntur Madu dan gamelan Kyai Guntur Sari. Kedua gamelan pusaka Keraton ini nantinya akan ditata di Bangsal Pagongan, Masjid Agung Surakarta, untuk kemudian dibunyikan selama satu minggu penuh. Terhitung dari tanggal 5 bulan Mulud hingga 11 bulan Mulud.

Dalam tradisi Sekaten Keraton Surakarta ini masing-masing perangkat gamelan pusaka akan melantunkan dua gending berbeda secara bergantian. Pertama gending Rembu dimainkan pada Kyai Guntur Madu sementara Kyai Guntur Sari memainkan gending Rangkung.

Setelah satu seminggu dimainkannya dua gending tadi, seluruh kegiatan dalam perayaan ini akan ditutup dengan Grebeg Mulud tepat di hari perayaan Maulid Nabi di Masjid Agung Surakarta. Grebeg Mulud inilah yang disebut sebagai upacara adat yang paling besar dan paling banyak menyedot perhatian masyarakat luas.

Selain tradisi di bulan Mulud ini, kota Solo masih memiliki beragam upacara adat lainnya yang dapat dijadikan rujukan wisata budaya kota Solo. Seperti Kirab Malam Suro, Grebeg Mulud, Grebeg Poso, Grebeg Syawal, Grebeg Besar, dll.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Artikel Populer

Artikel Terbaru

The Sunan Hotel Solo Gelar Event Wedding Showcase, Tawarkan Pilihan Paket Pernikahan Impian

Soloevent.id - Hari pernikahan adalah momen paling berharga yang dinantikan setiap pasangan. Sementara untuk...

Float hingga Efek Rumah Kaca Ramaikan Solo City Jazz ke-13 di Pamedan Pura Mangkunegaran

Soloevent.id - Solo City Jazz ke-13 kembali digelar pada 27 September 2025 dengan menghadirkan...

Solo City Jazz 2025 Hadirkan Musisi Local Pride Solo

Soloevent.id - Kota Solo tidak pernah sepi event seru setiap bulannya. Sabtu (27/9/2025) terdapat...

More like this

Solo Literasi Festival 2025, Ajak Masyarakat Tanamkan Semangat Budaya Membaca Anak

Soloevent.id - Pemerintah Kota Solo bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menggelar acara Solo Literacy...

Pameran Seni Rupa Sinergi #3 Usung Tema Local Wisdom dan Lahirnya Kearifan Baru

Soloevent.id - Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) Kota Solo, sejak Senin (8/9/2025) hingga Minggu...

Festival Payung Indonesia 2025, Sajikan Payung Catra Panji hingga Pameran Kesenian Lainnya.

Soloevent.id - Festival Payung Indonesia (FESPIN) kembali digelar pada Jumat-Minggu (5-7/9/2025) di Taman Balekambang...