Saturday, May 24, 2025
spot_img
HomeSeni dan BudayaMuncul Variasi Jenang Baru Di Festival Jenang Solo 2015

Muncul Variasi Jenang Baru Di Festival Jenang Solo 2015

Published on

- Advertisment -spot_img
spot_img

ANEKA KREASI BUBUR BAHARI TERSAJI DI PUNCAK FESTIVAL JENANG SOLO 2015_

Sebanyak 32.000 takir jenang dibagi kepada masyarakat dalam puncak acara Festival Jenang Solo (FJS) 2015, Selasa (17/2/2015). Sengatan matahari pagi tak menghalangi pengunjung untuk memadati koridor Ngarsopuro sedari pukul 08.00 WIB. Mereka berkerumun di sekitar stan-stan yang menyajikan aneka bubur gratis, walaupun pembagiannya baru dimulai sekitar pukul 10.30 WIB.

Usai dibuka oleh Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo; bersama Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Saut P. Hutagalung; pengunjung langsung berburu penganan tradisional itu di 50-an stan yang ada.

Selain menyediakan bubur-bubur yang sudah familiar bagi lidah kebanyakan orang, seperti bubur ketan hitam, mutiara, grendul, pati, dan lain-lain, setiap peserta FJS 2015 diwajibkan menyajikan menu bubur bahari. PKK Kelurahan Tegalharjo salah satunya. Mereka membuat jenang kreasi baru yang dinamai “Jenang Tuna Acar Kuning”.

Salah seorang penjaga stan PKK Kelurahan Tegalharjo, Budi Hartanti, menuturkan agar enak disantap, tuna dikukus selama 20 menit agar tulangnya melunak. Sementara agar tuna tidak berbau amis, dalam proses pembuatannya dilumuri bumbu jahe, kunir, daun jeruk, dan serai.

Sementara Dharma Wanita Rumah Sakit Ortopedi yang mengusung Kampung Nelayan, menyajikan menu unik: jenang antiosteoporosis. Seorang penjaga stan yang berkostum unik, Widowati, mengatakan bubur diberi campuran udang, ikan teri Medan, dan buah labu. “Bahan-bahan ini mengandung kalsium tinggi, sehingga dapat memperkuat tulang,” jelasnya.

Seorang pengunjung Festival Jenang Solo 2015, Laksono, mengaku senang dengan festival yang telah memasuki edisi keempat itu. “Tadi saya sudah mencicipi tiga rasa: bubur Manado, bubur seafood, dan bubur tumpang. Paling enak bubur Manado, karena di Solo jarang ada yang jual,” ungkap wanita asal Laweyan ini.

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, berharap dengan tema “Kreasi Jenang Bahari” yang diangkat dalam festival ini dapat mencetak generasi yang cerdas, sehat, dan mumpuni. “Mulai detik ini, kami mengajak warga agar mulai mengonsumsi ikan laut, agar pada 2045 tercipta generasi yang handal, cakap, dan mumpuni dalam mengelola tata negara,” urainya.

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Melihat Surganya Barang Antik di Festival Vintage Balaikota Solo

Soloevent.id - Komunitas Soloraya Vintage menggelar Festival Vintage Romantika Sambung Rasa Tempo Doeloe di...

Pameran Gold in Fest Semar Nusantara Hadirkan Penyanyi Anang dan Ashanty di The Park Mall Solo

Soloevent.id - Semar Nusantara menggelar pameran bertajuk Gold in Fest di Atrium Broadway The...

Kemeriahan Semarak Budaya Indonesia 2025, Para Penari Tampil Memukau

Soloevent.id - Semarak Budaya Indonesia (SBI) 2025 sebagai agenda tahunan Kota Surakarta kembali digelar...

More like this

Kemeriahan Semarak Budaya Indonesia 2025, Para Penari Tampil Memukau

Soloevent.id - Semarak Budaya Indonesia (SBI) 2025 sebagai agenda tahunan Kota Surakarta kembali digelar...

Semarak Budaya Indonesia 2025, Selebrasi Ragam Budaya dalam Satu Harmoni

Soloevent.id - Kota Surakarta kembali menjadi saksi perhelatan seni akbar bertaraf nasional, Semarak Budaya...

Solo Menari 2025 Hadirkan Pertunjukan Tari 60 Grup di Balaikota Solo

Soloevent.id - Kota Solo kembali menggelar acara Solo Menari pada 29 April 2025. Tahun...