Sepuluh Permainan Tradisional yang Bikin Kangen Masa Kecil

4545
Foto: damniloveindonesia.com

Soloevent.id – Banyak banget permainan tradisional di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Kali ini Soloevent bakalan bikin kamu nostalgia dengan permainan zaman dulu. Kira-kira mana, nih, yang pernah kamu mainkan?

 

Engklek

Engklek menjadi salah satu permainan tradisional populer di Jawa Tengah. Dolanan ini ternyata bukan berasal dari Indonesia, lo. Konon, engklek sudah ada sejak zaman kekaisaran Romawi.

Disebut engklek karena pemainnya harus melompat menggunakan satu kaki. Permainan tradisional ini bisa dimainkan di mana saja. Cara memainkannya sederhana, cukup membuat pola kotak-kotak di tanah menggunakan kapur. Tiap pemain mengambil batu dan melemparkannya ke dalam kotak. Pemain harus melompat ke dalam kotak tersebut dengan mengangkat satu kaki tanpa menyentuh garis. Pemain dinyatakan kalah bila terjatuh atau melompat dengan kedua kaki.

Di Jawa Barat permainan ini dikenal dengan istilah tepok gunung. Enggak sekedar permainan, engklek juga bisa melatih fisik, keseimbangan, ketangkasan, dan kecerdasan.

 

Egrang

Egrang merupakan permainan tradisional yang sering dimainkan terutama untuk perlombaan 17 Agustus. Sejarah egrang belum diketahui secara pasti dari mana asalnya, tetapi sejak zaman dulu permainan ini termasuk populer di Indonesia.

Permainan egrang tergolong unik karena pemain harus berdiri di antara dua bambu panjang. Jika dilombakan. pemain dengan lawan saling adu kecepatan berjalan menggunakan pijakan bambu tanpa terjatuh.

Lewat egrang, pemain dilatih untuk kerja keras, uletan menjaga keseimbangan, dan sportif.

 

Gasing

Permainan tradisional ini kerap dijual pas Sekaten. Mainan berbahan bambu ini katanya diciptakan oleh bangsa Melayu. Namun, sejarah pastinya masih menjadi pertanyaan besar.

Cara memainkan gasing sangat sederhana, yaitu dengan melilitkan tali pada ujung kerucut gasing kemudian melemparkan kebawah sampai tali tertarik dan gasing berputar. Saat dilombakan, gasing yang berputar paling lama adalah pemenangnya.

 

Betengan

Permainan ini sudah ada sejak Indonesia merdeka. Menurut sejarah, betengan diciptakan karena zaman dulu banyak benteng peninggalan Belanda.

Permainan ini dibagi menjadi dua tim, masing-masing tim terdiri dari dua orang atau lebih, bahkan bisa belasan anak dalam satu tim. Tiap tim mempunyai benteng atau tempat yang harus dilindungi. Ada pemain yang bertugas menyerang benteng lawan atau menjaga bentengnya sendiri. Namun jika penyerang tertangkap, ia bakal jadi tawanan musuh. Tim yang bisa menyentuh benteng lawan menjadi pemenangnya.

Betengan merupakan jenis permainan adu strategi dan kecepatan.

 

Gobak sodor

Rasanya banyak daerah di Indonesia yang kenal dengan permainan kelompok ini. Setiap tim terdiri dari 3-5 orang, mereka akan menempati posisi di garis yang dibuat. Inti permainannya adalah menghadang lawan biar enggak bisa melewati garis terakhir secara bolak-balik. Karena tim yang dapat melewati garis secara bolak-balik menjadi pemenangnya.

Permainan tradisional ini kadang punya sebutan berbeda-beda di tiap daerah. Misalnya Jawa Barat menyebut gobak sodor dengan galah asin. Permainan ini sangat menarik karena selain melatih kekompakan tim, juga bisa mengasah kerativitas.

Banyak yang berkata kalau gobak sodor awalnya bernama go back to door. Mungkin karena waktu itu lidah orang Indonesia belum terbiasa dengan bahasa asing, makanya berubah menjadi gobak sodor.

 

Petak umpet

Ya, mungkin petak umpet bisa disebut permainan tradisional yang paling populer di Indonesia. Permainan ini dimulai dengan hompimpa untuk menunjuk siapa yang jadi pencari dan siapa yang bersembunyi. Permainan selesai setelah semua teman ditemukan dan yang ditemukan pertama akan menjadi pencari selajutnya.

 

Dakon

Dakon merupakan permainan yang bisa dimainkan siapa saja. Dakon dimainkan menggunakan papan yang memiliki 16 lubang. Ada 7 lubang kecil di hadapan tiap pemain. 2 lubang besar di sisi kanan-kiri dianggap sebagai milik sang pemain. Permainan ini hanya bisa dimainkan oleh dua orang. Permainan sederhana ini sekaligus bisa mengasah daya nalar.

 

Jamuran

Jamuran merupakan permainan tradisional dari Jawa Tengah. Jamuran bisa dimainkan anak dengan jumlah 5-10 orang. Jamuran diawali dengan membentuk lingkaran, lalu ada satu pemain yang berada di tengahnya. Pemain yang membentuk lingkaran harus menyanyikan lagu “Jamuran” hingga selesai.

 

Cublak-cublak suweng

Adalah alah satu permainan tradisional dari Jawa Tengah. Cublak-cublek suweng dimulai dengan menentukan siapa yang menjadi Pak Empo. Pak Empo harus tengkurap sementara pemain lain menaruh tangan di punggung pemain yang tengkurap. Tugas Pak Empo harus menentukan siapa yang membawa batu.

Permainan yang kerap dimainkan 5-8 orang ini mengandung unsur penanaman nilai budaya Jawa dan belajar mengikuti aturan.

Lompat tali

Biasanya dimainkan 3 orang. Dua pemain memegangi tali dan satu lagi melompatinya.

Jika si pelompat terkena tali, ia harus bergantian memegangi tali. Tali yang digunakan berupa karet gelang yang dirangkai menjadi tali panjang.



Itu tadi sepuluh permainan tradisional versi Soloevent. Semoga di era serba gadget ini dolanan-dolanan bocah tersebut enggak bakal tergerus. Oh iya, kamu bisa nonton Festival Bocah Dolanan yang sebentar lagi akan digelar di Kota Solo.