3 Tari Tradisional Jawa Tengah Yang Terkenal

37930

Soloevent.id – Jawa Tengah punya banyak karya adiluhung. Salah satunya adalah tarian tradisional. Ngomong-omong soal tari tradisional, berikut tiga tari tradisional Jawa Tengah yang terkenal.

1. Tari Bedhaya Ketawang

Bedhaya Ketawang diambil dari “bedhaya” yang artinya penari wanita dan ‘ketawang’ yang berarti langit. Bila disatukan mengandung arti penari wanita dari istana langit. Tari ini identik dengan sesuatu yang tinggi, keluhuran, dan kemuliaan. Tari Bedhaya Ketawang menjadi tarian sakral karena menyangkut konsep Ketuhanan.

Tari tradisional ini erat kaitannya dengan Ratu Kidul. Peracaya enggak percaya nih, bila ada yang menarikan ini, maka Nyi Roro Kidul akan menghadiri tarian tersebut dan ikut menari. Biasanya tarian ini ditarikan oleh  sembilan wanita. Jumlah pemain melambangkan Wali Songo.

Busana para penari biasanya menggunakan baju basahan. Para penari pun diusahakan tidak dalam keadaan haid. Untuk mengiringi tarian ini, biasanya dilantunkan Gending Ketawang Gedhe.

 

2. Tari Bondan Payung

Ciri khas tarian ini adalah para penari yang selalu membawa payung, boneka bayi, dan kendi. Tari ini dikatakan unik karena berbagai gerakannya menceritakan tentang kasih sayang seorang ibu kepada anak bayinya.

Para penari Bondan wajib mengenakan pakaian adat  a la gadis desa di Jawa. Untuk tari Bondan Cindogo dan Bondan Mardisiwi, para penari harus mengenakan busana berupa kain yang di-wiru, baju kotang, jamang, dan properti tari berupa kain jarit, kendi, payung kertas, serta boneka.

Sedangkan untuk tari Bondan Tani, para penari lazimnya mengenakan topi caping, menggendong tenggok, dan membawa alat-alat pertanian seperti sabit atau golok. Tari tradisional ini kini menjadi sangat populer dan sering dipentaskan dalam berbagai kesempatan. Musik yang digunakan adalah Gending.

 

3. Tari Gambyong

Tarian ini merupakan salah satu bentuk tarian Jawa klasik yang berasal-mula dari wilayah Surakarta dan biasanya dibawakan untuk pertunjukan, menyambut tamu, dan memasuki musim panen padi.

Nama Gambyong diambil dari salah satu penari tempo dulu yang termahsyur. Ia memiliki suara merdu dan tubuh lentur. Berkat bakatnya itu, penari bernama lengkap Sri Gambyong itu dikenal banyak orang.

Penari Gambyong biasanya memakai kostum kemben sebahu dilengkapi dengan selendang. Saat menarikannya, penari diiringi gamelan.