Soloevent.id – Menjadi tak lengkap rasanya jika ingin jalan-jalan atau liburan ke Tawangmangu, Karanganyar namun tidak dibarengi dengan kunjungan ke air terjun Grojokan Sewu. Objek wisata alam ini sejak dahulu telah hadir sebagai ikon utama di kawasan wisata yang berlokasi di lereng Gunung Lawu tersebut.
Pada sisi yang lain, saat ini di kawasan tersebut juga telah bermunculan beragam destinasi lain yang tak kalah menarik didatangi seperti Bukit Sekipan, Taman Balekambang, The Lawu Park, dan masih banyak lagi. Selain itu dalam perkembangannya pula, terdapat sebuah kuliner yang sekarang sudah menjelma menjadi jajanan khas daerah tersebut yakni pisang molen.
Kisah Awal Kehadiran
Pisang molen khas Tawangmangu mulai muncul sejak tahun 1984 dan merupakan hasil rintisan seorang warga setempat bernama Jiman Hadimartono. Seiring dengan perjalanan waktu, usaha kecil skala rumah tangga ini mengalami perkembangan pesat sekitar tahun 2007 dan saat itulah kudapan tersebut mulai dilirik oleh wisatawan.
Menurut penelusuran dari RadarSolo, sebelumnya Jiman mulai tertarik menekuni usaha pisang molen ketika bersama keluarganya datang ke acara tradisi Sekaten di Solo. Dia menyempatkan diri jajan pisang molen, kemudian muncul gagasan untuk merintis usaha sejenis di rumahnya sendiri di Tawangmangu.
Selain itu dia mencoba berkreasi dengan mengganti isiannya, yang sebelumnya adalah pisang kepok diganti dengan pisang asli Tawangmangu, yakni pisang bawen. Hasilnya, pisang molen buatannya memiliki cita rasa lebih manis dan terasa empuk di lidah.
Setelah itu Jiman mencoba buka lapak di sebelah terminal Tawangmangu dan ternyata banyak pelancong yang suka dengan hasil racikannya. Dari sini kemudian muncul perkembangan baru, ada sejumlah pedagang makanan lain yang mengikuti jejaknya.
Selanjutnya pisang molen Tawangmangu mengalami peningkatan popularitas dan pada saat ini sudah memiliki variasi rasa yang lebih banyak. Mulai dari keju, coklat, stroberi, nanas, durian, tape, kacang, dan lainnya. Sehingga makin banyak wisatawan yang suka dan ingin merasakan kelezatannya bahkan tidak sedikit yang membelinya untuk oleh-oleh.
Jajanan Khas Lain
Di luar itu semua, sebenarnya masih ada beberapa makanan khas lain yang dengan mudah bisa ditemukan di Tawangmangu, namun sulit dijumpai di objek wisata lain. Misalnya carang mas atau grubi yang terbuat dari ubi parut yang digoreng dengan campuran gula Jawa. Bentuknya seperti bola kecil dan hampir semua kios kuliner di Tawangmangu menyediakan camilan ini.
Selain itu masih ada beberapa pilihan lain seperti letho yang harganya sangat murah, tak lebih dari Rp2.000 saja per biji. Gorengan dengan cita rasa gurih ini terbuat dari campuran singkong, kacang tholo, kelapa, dan bumbu rempah-rempah.
Kemudian jika ingin mencari makanan berat, pilihannya antara lain sega gablok yang memiliki kemiripan dengan nasi uduk. Berikutnya apabila mau mencoba yang ekstrim, dapat mencicipi sate landak. Bagaimana?, menarik bukan berwisata kuliner di Tawangmangu Karanganyar.
