Soloevent.id – Seniman-seniman dari delapan negara: Indonesia, Korea Selatan, Belanda, Taiwan, Zimbabwe, Filipina, Italia, dan Spanyol bakal memeriahkan Solo International Performing Arts (SIPA) 2018, Kamis-Sabtu (6-8/9/2018) di Benteng Vastenburg.
Salah satu perwakilan dalam negeri adalah Studio Taksu. Kelompok tari asal Kota Solo ini akan menampilkan karya berjudul “Free of the Bridle”, yang mengeksplorasi sisi lain dari Tari Bedhaya Ketawang. “Konsep besarnya adalah kami ingin membedah dan mencoba tidak terkekang,” jelas perwakilan Studio Taksu, Djarot B. Darsono, dalam jumpa pers yang digelar di Ballroom Ratu Boko Ibis Styles Hotel Solo, Selasa (4/9/2018).
Tampil di atas panggung SIPA 2018 menjadi tantangan tersendiri bagi Djarot dkk. Soalnya, mereka lebih sering mementaskan karya di lingkungan penikmat seni, bukan masyarakat umum. Biar mudah dipahami masyarakat awam, karya tersebut mereka bikin sederhana.
Sedangkan delegasi dari Belanda, Liene Roebana Dance Company, akan menampilkan karya berjudul “Light”. Anggota Liene Roebana Dance Company, Stefanie, menerangkan karya tersebut menggambarkan keharomonisan di dalam perbedaan budaya. Ini adalah penampilan kedua Liene Roebana Dance Company di SIPA. 2011 lalu mereka mementaskan karya tari “Ghost Track”.
Selain dua nama di atas, SIPA 2018 juga dimeriahkan oleh Melati Suryodarmo (Solo), Holobis (Solo), Flying Balloons Puppet (Yogyakarta), Komunitas Seni Jati Swara (Surabaya), Departemen Pendidikan Tari FPSD UPI (Bandung), Chinese Youth Goodwill Association (Taiwan), Supa Kalulu, Music of Zimbabwe and Beyond (Zimbabwe), Capitol University Dance Troupe (Philiphine), Stefano Fardeli (Italy), Flastine and Nova (Spanyol), dan lainnya.
Seniman-seniman itu bakalan berpentas di atas panggung terbuka sepanjang 33,7 meter dan lebar 19,5 meter. Bangunan Benteng Vastenburg menjadi latar belakang panggung. Opening Ceremony SIPA 2018 akan digelar pada Kamis malam. Di upacara pembukaan itu, maskot SIPA 2018, Melati Suryodarmo bakalan menyuguhkan karya terbarunya.