Tuesday, June 10, 2025
spot_img
HomeMusikFakta tentang Tulus: Ternyata Pernah Di-bully Semasa Kecil

Fakta tentang Tulus: Ternyata Pernah Di-bully Semasa Kecil

Published on

- Advertisment -spot_img
spot_img

Soloevent.id – Siapa yang tidak kenal dengan Tulus? Solois pria yang lagi nge-hits ini telah mencuri hati penggemarnya lewat musik yang puitis dan sarat makna. Di balik karya-karyanya, pria kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat, ini memiliki banyak cerita menarik dalam hidupnya. Simak ulasannya berikut.

Masa Kecil yang Kurang Menyenangkan

Di balik kesuksesannya yang gilang gemilang sekarang ini, ternyata seorang Tulus pernah jadi korban bully. Saat duduk di bangku sekolah ia sering dijuluki gajah karena badannya yang besar. Namun, hal ini tidak menghambat dirinya dalam berkarya. Lewat lagu dan album Gajah, Tulus seolah curhat tentang kehidupannya. Album yang rilis tahun 2014 ini semakin mendongkrak popularitasnya sebagai penyanyi di jagad musik Indonesia.

“Kau temanku kau doakan aku

Punya akal cerdas aku harus tangguh

Bila jatuh gajah lain membantu

Tubuhmu disitu pasti rela jadi tamengku”

Selamatkan Gajah Sumatera Bareng Kampanye #TemanGajah

Selain menjadi penyanyi, Tulus ternyata juga punya kepedulian terhadap lingkungan, lo. Ia ikut ambil bagian untuk menyelamatkan gajah melalui gerakan #TemanGajah. Kampanye “Selamatkan Gajah Sumatera” kembali ia gelar untuk menyelamatkan kelangsungan hidup gajah-gajah Sumatera yang terancam perburuan liar. #TemanGajah yang dimulai pada 20 Oktober 2017 merupakan lanjutan dari kampanye #JanganBunuhGajah yang pernah digelar di tahun sebelumnya. Kampanye ini memiliki target dana Rp2 miliar yang bakal disalurkan untuk membeli satelit GPS supaya memudahkan pengawasan terhadap gajah-gajah di Sumatera.

Seorang Penulis

Saat diinterview oleh Bazaar, Tulus mengaku dirinya gemar bercerita serta berbagi pengetahuan dan ilmu. Pelantun lagu “Sewindu” ini kerap melontarkan pemikiran dan ide-idenya lewat tulisan di Tumblr pribadinya, palawija.tumblr.com. Selalu merasa cukup adalah alasan pria bernama asli Muhammad Tulus ini menggunakan kata palawija sebagai nama alamat di situs tersebut. Begitupun dalam bermusik, saat aransemen musik bikinannya sudah mewakili lirik yang ingin dia ceritakan, menurutnya itu sudah cukup dan membiarkan lagu-lagunya mengisi hari orang lain.

 

Penulis: Christina Kusuma

Foto: Reza Kurnia Darmawan

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Soloraya Great Sale 2025, Event Wisata Paling Menarik untuk yang Suka Belanja

Soloevent.id - Tidak lama lagi, event besar bertajuk Soloraya Great Sale (SGS) akan di...

Menjelma Jadi Soloraya Great Sale, SGS 2025 Mencakup Wilayah Yang Lebih Luas

Soloevent.id - Untuk pertamakalinya, pada tahun ini penyelenggaraan Solo Great Sale (SGS) akan mencakup...

Satu Dekade Kirab Bhinneka Gandekan 2025 Simbol Keberagaman Budaya Kelurahan Gandekan

Soloevent.id - Kirab Bhinneka Gandekan kembali digelar di Kelurahan Gandekan Solo, Minggu (1/6/2025). Event...

More like this

Konser Laras Hati Mangkunegaran: Memperkuat Anak Muda dengan Budaya

Dalam rangka peringatan hari jadi ke-268 Mangkunegaran, konser musik Laras Hati Mangkunegaran digelar di...

Perkuat Peran Lokananta, Danareksa Luncurkan Album Kompilasi Bintang Muda Lokananta Vol.1

Soloevent.id - PT Danareksa (Persero) atau Holding BUMN Danareksa melalui PT Perusahaan Pengelola Aset...

Konser Om Lorenza Ramaikan Acara Semarak Kreasi Ramadan di Pasar Jongke

Soloevent.id - OM (Orkes Melayu) Lorenza tampil menghibur warga solo di Halaman Pasar Jongke,...