Tuesday, July 1, 2025
spot_img
HomeSeni dan BudayaCerita Dibalik Rasa Manis Pada Masakan Jawa

Cerita Dibalik Rasa Manis Pada Masakan Jawa

Published on

- Advertisment -spot_img
spot_img

Gudeg

Soloevent.id – Banyaknya suplai gula di Jawa diduga menjadi alasan mengapa masakan jawa cenderung berasa manis. Tak dipungkiri, salah satu hal yang harus dilakukan rakyat Indonesia ketika dijajah Belanda adalah adanya perintah Cultuurstelsel (Tanam Paksa). Saat itu, tanam paksa diberlakukan untuk mengisi kas Belanda yang habis akibat perang melawan Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa yang berlangsung selama lima tahun (1925-1830).

Petani di Indonesia, diwajibkan untuk menanam tanaman yang bernilai tinggi untuk diekspor, seperti tebu, teh, dan kopi. Di Jawa Barat, petani harus menanam teh. Sementara itu di Jawa Tengah dan Jawa Timur harus menanam tebu. Seratus pabrik gula berdiri di wilayah tersebut selama Cultuurstelsel. Banyak sawah sumber karbohidrat yang harus diganti menjadi ladang tebu. Rakyat pribumi kelaparan akibat minimnya pasokanan karbohidrat seperti beras. Air perasan tebu menjadi alternatif untuk dimasak.

Tanam paksa oleh Belanda dihapus pada 1870 dan bisnis gula beralih ke swasta Belanda, orang Tionghoa, dan raja-raja Jawa. Keraton memiliki kemakmuran dari pabrik gula yang dimilikinya. Pabrik gula Tasikmadu yang terletak di Kabupaten Karanganyar misalnya. Dulu sebelum dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara IX, pabrik gula Tasikmadu pernah dimiliki oleh Mangkunegaran.

Pada 1930 bisnis gula mulai meredup karena krisis ekonomi. Namun ternyata kemakmuran yang diperoleh dari bisnis gula telah merubah gaya hidup para priyayi keraton. Salah satunya dalam selera kuliner. Mereka kaum bagsawan telah terbiasa mengonsumsi makanan-makanan manis. Mudahnya pasokan gula di Jawa kala itu menjadikan rasa manis lebih dominan pada masakan-masakan jawa hingga sekarang ini.

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Baralek Gadang, Pesta Budaya dan Kuliner Kolaborasi Minang-Jawa Digelar di Kota Solo

Soloevent.id – Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM) Soloraya menggelar acara pesta budaya Minang-Jawa di Pendhapi...

Grebeg Suran Baturan 2025, Ada Kirab Gunungan Ketupat dan Bendera Merah Putih 200 Meter

Soloevent.id - Dalam rangka memperingati malam pergantian 1 Muhharam Desa Baturan menggelar acara Grebeg...

Parade Budaya dan Pameran UMKM Semarakkan Opening Ceremony Soloraya Great Sale 2025

Soloevent.id – Pesta diskon terbesar Soloraya Great Sale (SGS) kembali digelar 1-31 Juli 2025....

More like this

Baralek Gadang, Pesta Budaya dan Kuliner Kolaborasi Minang-Jawa Digelar di Kota Solo

Soloevent.id – Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM) Soloraya menggelar acara pesta budaya Minang-Jawa di Pendhapi...

Grebeg Suran Baturan 2025, Ada Kirab Gunungan Ketupat dan Bendera Merah Putih 200 Meter

Soloevent.id - Dalam rangka memperingati malam pergantian 1 Muhharam Desa Baturan menggelar acara Grebeg...

Jelajahi Karya Seni Kontemporer dan Teknologi Digital di Art Sura 2025

Soloevent.id - Pameran seni rupa Indonesia Art Sura 2025 digelar selama 8 hari pada...