Friday, December 27, 2024
spot_img
HomeSeni dan Budaya24 Jam Menari "Pesona Solo Kemilau" Sampaikan Visi Misi Kota Solo Sebagai...

24 Jam Menari “Pesona Solo Kemilau” Sampaikan Visi Misi Kota Solo Sebagai Kota Budaya

Published on

spot_img
spot_img

24 JAM MENARI SAMPAIKAN VISI MISI KOTA SOLO SEBAGAI KOTA BUDAYA

Soloevent.id – Sebagai puncak perayaan Hari Tari Dunia 2016 Kota Solo, “Pesona Solo Kemilau” diangkat sebagai tema pertunjukan Solo Menari 2016. Acara yang dihelat di Jalan Jenderal Sudirman Solo, Jumat (29/4) tersebut dimulai sejak pukul 16.00 hingga menjelang maghrib.

Ribuan penonton padati lokasi sebelum 1.645 penari menunjukkan aksinya. Alunan gamelan mulai terdengar dari panggung pangrawit yang berada di sisi timur Kantor Pos Solo. Pengrawit berbusana hitam lurik bercaping diiringi dengan alunan nyanyian dari Sahita yang waktu itu memakai kebaya berwarna pelangi.

Para penari membagi kelompok menjadi 2, dari arah sisi selatan dan utara jalan. Mengawal di barisan paling depan, di kedua sisi ada anak-anak berkaus hitam, dengan ikat kepala dan ban pinggang merah-hitam, tanpa alas kaki.

Di setiap sesinya, terdapat narasi yang menggambarkan makna dari setiap tarian yang disuguhkan. Di sesi pertama para penari menceritakan tentang keramahan warga Solo. Sesi kedua tentang kebersamaan warga solo. Sesi ketiga menerangkan tentang keindahan, keceriaan dan kegembiraan. Sesi keempat tentang toleransi keragaman budaya. Terakhir, narasi dibawakan oleh Walikota Surakarta, F.X. Hadi Rudyatmo  dan Wakil Walikota Surakarta, Achmad Purnomo yang berisi tentang semangat gotong royong dan semangat kerja.

Memakai busana lurik, Wakil Walikota Surakarta, Achamd Purnomo menyampaikan bahwa lurik merupakan wujud untuk selalu mengagungkan Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, lurik merupakan kepanjangan dari lurus dan ikhlas. Yang berarti lurus dalam pengabdian dan ikhlas dalam pelayanan.

“Lurik motifnya  seperti pagar. Bahwa hati tubuh dan jiwa selalu ada pagar atau terbatasi. Maka lurik dipakai untuk baju. Diri kita terbatas dengan etika, kemampuan dan yang jelas manusia ada keterbatasan. Sadar akan diri wajib untuk mengoptimalkan keesaan Tuhan,”terangnya.

Sementara itu, Walikota Surakarta, F.X Hadi Rudyatmo menuturkan kegiatan yang dilakukan oleh kota Solo yang diindakasikan dengan tari ini merupakan budaya untuk  bekerja dengan seluruh tenaga dibarengi dengan ketulusan dan keikhlasan.

“Budaya berasal dari budi dan daya atau sikap dan perilaku. 24 jam menari merupakan simbol gerakan yang keluar dari hati yang paling dalam. Menari tanpa rasa tidak akan menghasilkan yang baik. Disini  juga mengeluarkan visi dan misi Solo sebagai kota budaya. Solo sebagai kota yang sejahtera, mandiri dan kerjasama. Itulah impian kita,” pungkasnya.

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Menghormati Keberagaman Dalam Parade Natal di Balai Kota Surakarta

Soloevent.id - Kendati selama beberapa hari ini hujan sering mengguyur Kota Solo, hal ini...

Rayakan Anniversary Solo Paragon Mall Ke-12+1 dengan Kostum Unik

Soloevent.id - Solo Paragon Mall baru saja menggelar perayaan anniversary yang ke-13 pada Senin...

Meet & Greet  Special Disney Friends di Pakuwon Mall Solo Baru

Soloevent.id - Menyambut liburan Natal dan akhir tahun 2024, Pakuwon Mall Solo Baru menghadirkan...

More like this

Festival Seni Budaya Kerajaan Nusantara 2024 Digelar Meriah

Soloevent.id - Kota Solo kembali menjadi tuan rumah festival budaya skala nasional. Acara dengan...

Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS Gelar Pameran Art Reflection

Soloevent.id - Fakultas Sastra dan Seni Rupa (FSSR) Universitas Sebelas Maret berkolaborasi dengan Solo...

BKTT UNS Sukses Gelar Pertunjukan Wayang Orang di RRI Surakarta

Soloevent.id - Terdapat sesuatu yang sangat istimewa pada Jumat, 29 November 2024 kemarin di...