Monday, September 8, 2025
spot_img
HomePameranKulineran Sambil Liat Alat Masak Jadul Di SICF 2016

Kulineran Sambil Liat Alat Masak Jadul Di SICF 2016

Published on

- Advertisement -spot_img

SELAIN KULINERAN BISA JUGA LIAT ALAT MASAK JADUL DI SICF 2016

Soloevent.id – Di era modern ini kegiatan sehari-hari manusia sering dibantu alat-alat canggih, salah satunya yakni pekerjaan di dapur. Orang zaman sekarang lebih mudah dan cepat saat memasak karena menggunakan benda-benda serba otomatis.

Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan  zaman lalu yang mana mengharuskan orang berproses lama demi menghasilkan sebuah masakan. Atas dasar efisiensi, benda-benda tradisional tersebut sudah banyak ditinggalkan. Coba tengok dapurmu, masihkah ada alat-alat masak tradisional?

Melalui Solo Indonesia Culinary Festival 2016,  beragam perlengkapan tradisional itu dimunculkan lagi ke khalayak ramai melalui Pameran Peralatan Masak Tempo Dulu yang digelar di Benteng Vastenburg, Kamis-Minggu (7-10/4/2016).

Mengusung konsep heritage, Solo Indonesia Culinary Festival 2016 menampilkan 102 item alat masak tradisional. Benda-benda tersebut kebanyakan terbuat dari bambu dan tanah liat. Sebut saja ani-ani, beruk, kalo, dan masih banyak lagi. Apakah kamu merasa asing dengan nama-nama itu?

Ani-ani adalah sebuah pisau kecil yang dipakai untuk memanen padi. Dengan ani-ani, tangkai bulir padi dipotong satu per satu. Beruk merupakan alat penakar beras yang terbuat dari tempurung kelapa. Pada tempo dulu, jual beli beras di pasar tradisional tidak menggunakan timbangan, melainkan menggunakan ukuran berapa jumlah beruk yang dibeli.

Sedangkan kalo digunakan untuk membuat santan dari parutan kelapa. Di dalam kalo, parutan kelapa diberi air sedikit demi sedikit. Kemudian parutan kelapa diremas-remas sampai santannya keluar di bagian bawah kalo.

Salah satu pengunjung SICF 2016, Aloysia Pristiana Yunitasari (27), mengatakan, dari pameran tersebut masyarakat bisa mengenal kebudayaannya. “Beberapa alat ada yang saya ketahui, tapi ada juga yang baru kali ini saya melihatnya. Contohnya ani-ani,” tutur perempuan asal Banyuanyar, Solo, itu.

Menurut Ketua Panitia Solo Indonesia Culinary Festival 2016, Daryono, pameran itu bertujuan untuk mengenalkan masyarakat terhadap beragamnya perlengkapan masak tradisional. “Alat-alat itu mengajarkan kita terhadap makna proses. Kami berharap agar masyarakat khususnya generasi muda teredukasi dari pameran ini,” ungkapnya saat ditemui awak media, Kamis (7/4/2016).

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Solo International Performing Art (SIPA) 2025 Resmi Dibuka

Soloevent.id - Solo International Performing Art (SIPA) 2025 resmi dibuka dengan seremonial pemukulan kenong...

Festival Payung Indonesia 2025 Angkat Tema Catra Panji

Soloevent.id - Festival Payung Indonesia (FESPIN) 2025 kembali digelar pada Jumat-Sabtu (5-7/9/2025) di Taman...

Solo International Performing Arts 2025 Pertemukan Seniman dari Empat Benua

Soloevent.id - Solo International Performing Arts (SIPA) 2025 akan kembali digelar pada Kamis-Sabtu (4-6/9/2025)...

More like this

Semarakkan HUT RI Ke-80, Ada Pameran Alutsista di Benteng Vastenburg Solo

Soloevent.id - Dalam rangka menyemarakkan HUT RI ke-80, Korem 074 Warastratama menggelar pameran alutsista...

Solo Anggrek Festival 2025 Tampilkan Pesona Anggrek Nusantara

Soloevent.id - Event Nasional Solo Anggrek Festival 2025 digelar untuk petama kalinya di Gedung...

Museum Negeri Mulawarman Hadirkan Topeng Hudoq di Museum Keliling Indonesia 2025

Soloevent.id - Pameran museum keliling se-Indonesia digelar di Taman Balekambang Solo, Selasa-Minggu (27 Mei...