Friday, May 16, 2025
spot_img
HomeSeni dan BudayaMelestarikan Budaya Jawa, Mahasiswa FKIP UNS Gelar Pertunjukan Seni

Melestarikan Budaya Jawa, Mahasiswa FKIP UNS Gelar Pertunjukan Seni

Published on

- Advertisment -spot_img
spot_img

LESTARIKAN BUDAYA JAWA, MAHASISWA FKIP UNS GELAR PERTUNJUKAN SENI

Sebagai perwujudan nguri-uri kabudayan Jawi ( melestarikan budaya Jawa ), mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Jawa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta angkatan 2014 mengadakan sebuah acara bertajuk Gelar Seni Budaya di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), Senin (18/1/2016).

Event ini dihelat sedari sore hingga malam. Sebelum matahari beranjak turun, penonton disuguhi berbagai kesenian tradisi yang disajikan oleh tiga Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang bernaung di bawah Prodi Pendidikan Bahasa Jawa FKIP UNS. Ketiganya yaitu Javapella, Jawabeksan, dan Pulpen Ijo.

Grup vokal Javapella menghibur penonton dengan alunan musik accapela-nya. Lagu daerah Jawa Tengah, “Cublak-cublak Suweng”, dan satu tembang Macapatan, mereka racik dengan harmonisasi vokal yang ciamik. Tak adanya instrumen musik, mereka tambal dengan permainan beatbox. Nah yang menarik, grup ini menggubah lagu soundtrack film kartun Doraemon menggunakan Bahasa Jawa Banyumasan.

UKM yang bergerak di bidang tari, Jawabeksan, turut unjuk gigi dengan menyajikan Tari Rara Ngigel. Sedangkan UKM Pulpen Ijo yang concern terhadap dunia sastra Jawa, menyuguhkan geguritan yang bertema kritik.

Usai break maghrib, Gelar Seni Budaya diawali pembacaan geguritan bertema roman oleh Joko Sulaksono. Dosen Pendidikan Bahasa Jawa FKIP UNS itu mengombinasikan Bahasa Jawa, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Italia ke dalam karyanya. Setelahnya, empat penari membawakan Tari Ngoser. Lenggak-lenggok tubuh mereka diiringi ketukan-ketukan musik rancak.

Sebagai pamungkas acara, ditampilkanlah pentas ketoprak dengan lakon “Kurbaning Gegayuhan”, yang disutradari oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa Jawa FKIP UNS angkatan 2013, Dhimas Redya R. Naskah yang ditulis oleh Bondan Nusantara ini menceritakan tentang pergolakan daerah Pandanrejo Etan dan Pandanrejo Kulon. Intrik politik dan cintalah yang menyebabkan kedua daerah tersebut bertikai.

LESTARIKAN BUDAYA JAWA, MAHASISWA FKIP UNS GELAR PERTUNJUKAN SENI

Pimpinan Produksi Gelar Seni Budaya, Yoga Ade Setiawan, menuturkan, pemilihan lakon “Kurbaning Gegayuhan” dimaksudkan untuk memberikan sindiran kepada kondisi yang akhir-akhir ini sering terjadi. “Sekarang banyak orang yang ingin mengejar kekuasaan, tetapi dengan cara yang tidak baik,” ujarnya ketika ditemui Soloevent di sela acara.

Yoga menambahkan, proses yang dijalani dalam pementasan tersebut terhitung singkat, yakni tiga minggu. “Tapi teman-teman sudah paham. Mereka mampu menangkap naskahnya. Naskah ini mau dibawa ke mana, mereka sudah tahu,” terangnya.

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Kemeriahan Semarak Budaya Indonesia 2025, Para Penari Tampil Memukau

Soloevent.id - Semarak Budaya Indonesia (SBI) 2025 sebagai agenda tahunan Kota Surakarta kembali digelar...

Opening Ceremony Bengawan Solo Travel Mart 2025 Digelar di Solo Square Mall

Soloevent.id – Bengawan Solo Travel Mart (BTM) 2025 secara resmi dibuka di Atrium Solo...

Semarak Budaya Indonesia 2025, Selebrasi Ragam Budaya dalam Satu Harmoni

Soloevent.id - Kota Surakarta kembali menjadi saksi perhelatan seni akbar bertaraf nasional, Semarak Budaya...

More like this

Kemeriahan Semarak Budaya Indonesia 2025, Para Penari Tampil Memukau

Soloevent.id - Semarak Budaya Indonesia (SBI) 2025 sebagai agenda tahunan Kota Surakarta kembali digelar...

Semarak Budaya Indonesia 2025, Selebrasi Ragam Budaya dalam Satu Harmoni

Soloevent.id - Kota Surakarta kembali menjadi saksi perhelatan seni akbar bertaraf nasional, Semarak Budaya...

Solo Menari 2025 Hadirkan Pertunjukan Tari 60 Grup di Balaikota Solo

Soloevent.id - Kota Solo kembali menggelar acara Solo Menari pada 29 April 2025. Tahun...