Tuesday, May 20, 2025
spot_img
HomeSeni dan BudayaIIMF Hadirkan Cara Baru Nikmati Tari Topeng Panji

IIMF Hadirkan Cara Baru Nikmati Tari Topeng Panji

Published on

- Advertisment -spot_img
spot_img

IIMF HADIRKAN CARA BARU NIKMATI TARI TOPENG PANJI-post

“Satus, seket, satus, seket, buka sitik jos! Asolole!”

Begitulah senggakan yang diteriakkan oleh para pemusik yang mengiringi 25-an penari kuda lumping Semarak Candra Kirana Art Center. Seiring bunyi sompret yang meliuk-liuk, kendang yang ditabuh bertalu-talu, para penari tadi bergoyang-goyang sembari mengeluarkan pecut (cemeti). Mereka kemudian turun panggung, untuk menyambut pasukan Red Batik yang mengenakan kostum dari bambu. Setelahya, mereka berlenggak-lenggok bersama.

Cuplikan di atas merupakan upacara pembuka dari Indonesia International Mask Festival (IIMF). Festival perdana garapan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ini dibuka pada Minggu (14/9/2014), dan akan dilangsungkan hingga hari Senin (15/9/2014). Selama dua hari penyelenggaraan,  turut dimeriahkan oleh 13 delegasi baik dari dalam maupun luar negeri, dan akan berlangsung di dua tempat yakni Benteng Vastenburg dan Teater Besar ISI Solo.

Di perhelatan hari pertama, panggung Solo International Performing Arts (SIPA) 2014 yang telah purna, disulap kembali menjadi wadah seni, dengan tambahan display Tari Topeng Panji di kanan-kiri panggung. Ya, roman Panji memang sengaja dimunculkan kembali sebagai pengingat generasi muda tentang kearifan lokal yang dimiliki bangsa Indonesia.

“Ini adalah kekayaan yang harus dilestarikan. Dari cerita Tari Topeng Panji, telah berkembang bermacam-macam ide kesenian,” jelas Ketua Penyelenggara Indonesia International Mask Festival, Irawati Kusumorasri. Kisah Panji yang bermula dari abad ke-12 di Jawa Timur tersebut sudah menyebar ke segala pelosok Nusantara, bahkan hingga Semenanjung Melayu, Malaysia, Muangthai, Myanmar, dan Filipina. “Dari festival ini diharapkan agar masyarakat lebih mengenal kebudayaannya. Acara ini akan dikemas menjadi daya tarik baru,” tuturnya.

Sementara dalam kata sambutannya, Direktur Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Desain, Media dan Iptek Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Hari Waluyo, mengatakan bahwa dengan adanya IIMF diharapkan menjadi promosi karya seni dan budaya, agar diapresiasi masyarakat luas.

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Melihat Surganya Barang Antik di Festival Vintage Balaikota Solo

Soloevent.id - Komunitas Soloraya Vintage menggelar Festival Vintage Romantika Sambung Rasa Tempo Doeloe di...

Pameran Gold in Fest Semar Nusantara Hadirkan Penyanyi Anang dan Ashanty di The Park Mall Solo

Soloevent.id - Semar Nusantara menggelar pameran bertajuk Gold in Fest di Atrium Broadway The...

Kemeriahan Semarak Budaya Indonesia 2025, Para Penari Tampil Memukau

Soloevent.id - Semarak Budaya Indonesia (SBI) 2025 sebagai agenda tahunan Kota Surakarta kembali digelar...

More like this

Kemeriahan Semarak Budaya Indonesia 2025, Para Penari Tampil Memukau

Soloevent.id - Semarak Budaya Indonesia (SBI) 2025 sebagai agenda tahunan Kota Surakarta kembali digelar...

Semarak Budaya Indonesia 2025, Selebrasi Ragam Budaya dalam Satu Harmoni

Soloevent.id - Kota Surakarta kembali menjadi saksi perhelatan seni akbar bertaraf nasional, Semarak Budaya...

Solo Menari 2025 Hadirkan Pertunjukan Tari 60 Grup di Balaikota Solo

Soloevent.id - Kota Solo kembali menggelar acara Solo Menari pada 29 April 2025. Tahun...