Cerita Dibalik Nama Unik Wedangan Lawang Djondjing

2453
WEDANGAN LAWANG DJONDJING WEDANGAN MODERN NUANSA ETNIK

WEDANGAN LAWANG DJONDJING WEDANGAN MODERN NUANSA ETNIK

Wedangan Lawang Djondjing mengadakan grand opening (23/1/2016). Wedangan yang bertempat di Jl Gunung Kelud II no 7, Dukuhan Nayu, Kadipiro, Banjarsari ini memberikan promo diskon 25% buat yang mau nyobain menu-menunya.

Lawang Djondjing dipakai menjadi nama wedangan karena memang sang owner, Hardi Deras, membuat pintu gerbang utama berbentuk djondjing, dalam istilah jawa lain “ndek wur (cendek duwur)”. Bangunan yang berkonsep etnik ini merupakan kolaborasi dari seni Jawa, Sumatra dan Bali. Tak tanggung-tanggung, meja dan kursi nya saja berasal dari kayu palungan kandang dibungkus rapi dengan campuran batik nusantara. Sang owner yang juga memiliki bisnis advertising “Deras” memanfaatkan bahan yang tak terpakai. Sisa-sisa besi baliho dijadikannya meja dan kursi. Adapun MMT bekas yang ia sulap menajdi pembungkus tembok dan tiang di wedangan djonjing ini. Artistic!

Baca Juga Menu-menu Wedangan Lawang Djondjing

Selain kuliner, Wedangan Lawang Djondjing juga menghadirkan 10 tenant Indie Clothing Expo. Tempat yang dulunya untuk gerai seni mahasiswa ini disulap untuk pameran Indie Clothing guna menarik minat pengunjung. Eits, ada yang unik lagi nih dari ruangan ini. Tanah tempat kaki berpijak tak dipoles dengan keramik ataupun semen biasa, namun dibuat dengan campuran bata, genteng dan semen. Adapun wastafel dan kamar mandi yang dipenuhi ornament kayu khas Wedangan Lawang Djondjing yang membuat pengunjung serasa dimanjakan. “Wastafel dibuat unik, gak ada di wedangan lain untuk menarik pengunjung. Tadi ada pengunjung, ini kerannya dimana ya mas? Jadi Wedangan Djonjing ini unik. Biar penasaran dateng kesini lagi,” ujar Hironimus Mahayana, Manager Wedangan Djondjing.