Tetap Gas Meski Dapat Pandangan Pedas

1020

Soloevent.id – Sudah dua tahun ini Devi Apriliani bekerja menjadi joki tong setan. Apa yang dilakukannya itu acap kali mengundang pandangan negatif dari masyarakat setempat. Sebagai joki perempuan – ditambah mengenakan jilbab, mereka menilai Devi tidak mencerminkan karakter perempuan Muslim.

Namun, tuas gas tetap ia putar. “Tidak ada salahnya menggeluti profesi ini sambil tetap mengamalkan kewajiban seorang Muslim,” tutur perempuan yang tinggal di Aceh itu kepada Soloevent, Kamis (7/11/201).

Selain busana dan lingkungan, masyarakat setempat masih mengira kalau tong setan itu punya unsur magis. Penggunaan kata “setan” adalah alasan utamanya. Padahahal wahana ini nama aslinya adalah tong stand atau tong yang berdiri. “Tong stand itu murni atraksi ekstrem . Tidak ada unsur mistik atau pun gaib dan juga tidak ada unsur kekerasan,” jelas wanita 22 tahun ini.

Tak hanya masyarakat, keluarga Devi pun sempat melarang anaknya menjadi joki tong setan. Sebenarnya mereka mendukung, tapi itu terjadi saat Devi belum berumah tangga. Namun, sehabis memiliki suami dan anak, keluarganya sempat melarangnya karena dia harus fokus mengurus anak dan suami. Keluarganya juga takut kalau anak Devi terpengaruh oleh  lingkungan tong setan yang dikenal keras.

Setelah dikomunikasikan baik-baik, keluarga Devi pun melunak. “Aku, kan, kerja cuma malam, ya; dan anakku itu sudah bisa dijagain sama orang lain. Jadi, dari pagi sampai magrib dan saat mau tidur, aku habiskan waktu bersama anak,” tuturnya.



Meski sering mendapat pandangan kurang baik, tak sedikit juga yang memberinya dukungan, terutama dari pengguna sosial media. Bahkan, Devi pernah disorot oleh salah satu media internasional.