Soloevent.id – Ada satu wahana yang selalu dijumpai di pasar malam Sekaten, yakni tong setan. Dari kejauhan, wahana ini gampang dikenali: bangunannya tinggi beratap tenda karnaval, bunyinya memekakkan telinga, dan ada papan besar dengan tulisan yang memacu adrenalin.
Wahana hiburan ekstrem ini mempertontonkan aksi para joki motor mengitari dinding tong raksasa. Mereka selalu menampilkan atraksi yang bikin penonton deg-degan.
Biasanya joki tong setan adalah pria. Namun, malam itu Soloevent menemui sesuatu yang beda. Yap, joki wanita, Devi Apriliani namanya. Bersama dua joki laki-laki, perempuan berjilbab ini bakal menghibur pengunjung Gebyar Sekaten di Alun-Alun Kidul Surakarta sampai 17 November 2019.
Wanita kelahiran Medan, 18 April 1999 itu mengaku baru dua tahun terjun dalam dunia hiburan ekstrem ini. Itu awalnya terjadi saat Devi merampungkan studi SMA. Karena kepingin cepat bekerja, saat ada ajakan menjadi joki tong setan dari temannya, Devi segera mengiyakan. Dia tertarik jadi joki karena sering menonton pertunjukan menantang bahaya itu.
Devi langsung belajar teknik-teknik menjadi joki tong setan. Bermodalkan kemampuan mengendarai sepeda motor kopling, hal pertama yang harus ia kuasai adalah keseimbangan. “Karena tujuan kami, kan, menghibur dengan beberapa gaya saat naik motor, jadi keseimbangan itu perlu,” jelasnya.
Dalam dua minggu, Devi berhasil menguasai teknik-teknik joki tong setan, di antaranya tangan terlepas dari stang, menyapa penonton, berdiri menggunakan satu kaki, berdiri lepas tangan, duduk miring, dan duduk menyamping.
Rasa takut pasti ada. Namun, saat perasaan itu muncul, Devi menggunakan tolok ukur kemampuan orang lain sebagai motivasi diri dan mengalahkan rasa takut. “Dari sini aku belajar untuk melawan rasa takut. Karena semakin kita takut, semakin membahayakan diri sendiri,” ungkapnya.