Soloevent.id – Lokananta yang selama ini lebih terkenal sebagai studio rekaman musik milik negara dan terletak di Jl. Ahmad Yani 379 A Surakarta akan memiliki fungsi yang lebih luas. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memutuskan akan menggunakan tempat ini untuk menggelar pentas seni secara reguler, khususnya seni musik.
Bahkan diharapkan rencana ini dapat terwujud pada akhir tahun 2022 mendatang dan bisa menjadi pengganti Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari. Langkah ini adalah wujud dari komitmen Gibran yang ingin menyediakan sebanyak mungkin wadah dan ruang terbuka untuk kegiatan seni oleh masyarakat.
Gibran mengungkapkan, gagasan ini sudah lama muncul dalam benaknya. Selain itu dia juga sering mendengar banyaknya seniman musik Solo yang mengeluh tak punya tempat yang reprensentatif untuk pentas. Dari sinilah kemudian putra sulung Presiden Joko Widodo ini ingin secepatnya mewujudkan gagasannya tersebut.
Terlebih mengingat sejak THR menghentikan operasinya pada tahun 2018 lalu, makin banyak musisi yang merasa kesulitan mencari tempat pengganti. Jadi dengan adanya ruang terbuka di Lokananta, diharapkan pula semua musisi Solo yang berasal dari berbagai genre bisa kembali mengadakan pertunjukan.
Sebagaimana rilis dari Solopos, hingga saat ini Gibran memang belum dapat memberi penjelasan secara detail ruang pentas tersebut. Kendati demikian Gibran justru berani menjanjikan jika ruang pentas seni tersebut tidak hanya dibuat di Lokananta saja.
Beberapa tempat lain seperti Taman Balekambang dan kawasan Demangan juga akan dijadikan sebagai tempat gelaran seni. Dia hanya meminta agar semua pihak bersabar diri menunggu proses tersebut.
Wadah untuk semua komunitas seni
Pihak Lokananta sendiri memberi sambutan hangat terhadap rencana tersebut. Asisten Manager Bidang Pemasaran Lokananta Andi Kusuma sangat percaya jika Lokananta dapat hadir sebagai wadah bagi semua komunitas seni untuk berkarya.
Apalagi dengan adanya dukungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta, Andi makin yakin Lokananta bisa lebih maju dan mampu memunculkan industri kreatif baru. Oleh karena itu kendati belum ada pembicaraan langsung dengan Gibran, dia sangat setuju dengan gagasan tersebut.
Selama ini Lokananta memang sudah sering digunakan untuk menggelar pertunjukan musik, rekaman bahkan hingga pameran. Kendati demikian gaungnya kurang begitu kuat karena sebagian besar musisinya berasal dari luar daerah. Apalagi promosinya juga tidak terlalu menggema.
Pendapat yang tak jauh berbeda disampaikan oleh Sugeng, musisi Kota Solo yang dulu sangat aktif menggelar kegiatan di THR Sriwedari. Dia menyambut baik rencana membuat Lokananta seperti THR Sriwedari. Musisi beraliran rock metal ini mengaku sudah jarang mengadakan pentas lagi sejak THR Sriwedari tutup.
Oleh karena itu sebagai wakil dari teman-teman musisi yang lain, dia merasa sangat senang ketika mendengar ada wacana penggunaan Lokananta sebagai pengganti THR Sriwedari. Dia berharap rencana ini bisa tereralisasi secepatnya agar ekosistem musik di Kota Solo bisa segera hidup dan bergairah kembali.