Thursday, May 22, 2025
spot_img
HomeMusikLagu Fstvlst "Mati Muda" Tutup Konser Gground Urban Gigs

Lagu Fstvlst “Mati Muda” Tutup Konser Gground Urban Gigs

Published on

- Advertisment -spot_img
spot_img

MATI MUDA TUTUP KONSER FSTVLST DI GGROUND URBAN GIGS

Usai dihentak dua grup blues rock asal Kota Solo, Soloensis dan Teori, panggung GGround Urban Gigs menampilkan amunisi terakhirnya. Kali itu, unit rock and roll asal Yogyakarta, Fstvlst, tampil sebagai pemuncak acara.

Saat intro “Orang-Orang di Kerumunan” dimainkan, penonton yang memenuhi area Gelora Pemuda Bung Karno Manahan, Solo, langsung melakukan koor massal. “Kulanuwun, Solo! Apa kabar temen-temen yang ada di sini?” sapa frontman Fstvlst, Farid Stevy Asta.

Dua lagu yang dibawakan tanpa jeda, “Monster Karaoke” dan “Bulan, Setan, Atau Malaikat”, membuat para Festivalist — sebutan penggemar Fstvlst — semakih berdansa liar. Panggung yang tak berjarak dengan penonton dan tak diberi barikade, ditambah stage act Farid yang tak bisa diam, menjadikan suasana konser malam itu bertambah intim dan menarik.

Komunikasi dan kedekatan yang dibangun Fstvlst dengan penggemarnya, lumayan baik. Jokes-jokes yang disampaikan Farid Stevy dan gitaris Robby Setiawan cukup mengundang tawa.

“Jogetnya agak santai, ya. Soalnya debunya berterbangan. Ada yang haus? Nek tak kei banyu, aja diombe. Disemprotke ngisor wae, ben bleduge ora mabur,” kata Farid. Robby tak mau kalah. “Nek bleduge mabur, ngko ditangkep, dibalekke ning ngisor neh,” seloroh pria berambut gondrong itu. “Nek bleduge isih mabur-mabur, ora popo. Sekali-kali kita merasakan apa yang sekarang ini dialami teman-teman di Kalimantan dan Sumatera,” tambah Farid.

Ada sembilan lagu Fstvlst dalam konser GGround Urban Gigs,  Sabtu (10/10/2015) malam. Lagu-lagu hits mereka, antara lain “Menangisi Akhir Pekan”, “Tanah Indah untuk Para Terabaikan Rusak dan Ditinggalkan”, “Ayun Buai Zaman”, sukses jadi ajang karaoke berjamaah.

Fstvlst menutup konser akhir pekan itu dengan nomor anthemic, “Mati Muda”. Bukan Farid Stevy Asta namanya, kalau ia tak melakukan suatu “kegilaan” di panggung. Di repertoar penutup tersebut, Farid memasrahkan jabatan vokalis kepada penonton. Lalu apa yang dilakukannya? Bak penari sufi, dia terus berputar di sepanjang lagu.

Saat lagu itu berakhir, hanya ada satu kata yang keluar dari bibir Farid: “Mumet“.

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Melihat Surganya Barang Antik di Festival Vintage Balaikota Solo

Soloevent.id - Komunitas Soloraya Vintage menggelar Festival Vintage Romantika Sambung Rasa Tempo Doeloe di...

Pameran Gold in Fest Semar Nusantara Hadirkan Penyanyi Anang dan Ashanty di The Park Mall Solo

Soloevent.id - Semar Nusantara menggelar pameran bertajuk Gold in Fest di Atrium Broadway The...

Kemeriahan Semarak Budaya Indonesia 2025, Para Penari Tampil Memukau

Soloevent.id - Semarak Budaya Indonesia (SBI) 2025 sebagai agenda tahunan Kota Surakarta kembali digelar...

More like this

Konser Laras Hati Mangkunegaran: Memperkuat Anak Muda dengan Budaya

Dalam rangka peringatan hari jadi ke-268 Mangkunegaran, konser musik Laras Hati Mangkunegaran digelar di...

Perkuat Peran Lokananta, Danareksa Luncurkan Album Kompilasi Bintang Muda Lokananta Vol.1

Soloevent.id - PT Danareksa (Persero) atau Holding BUMN Danareksa melalui PT Perusahaan Pengelola Aset...

Konser Om Lorenza Ramaikan Acara Semarak Kreasi Ramadan di Pasar Jongke

Soloevent.id - OM (Orkes Melayu) Lorenza tampil menghibur warga solo di Halaman Pasar Jongke,...