Pecas Ndahe Usili FISIP Meraung

1354
konser pecas ndahe dan dodit mulyanto

konser pecas ndahe dan dodit mulyanto

Jika Januari lalu banyak orang kecewa karena gagal menyaksikan kolaborasi antara grup humor Pecas Ndahe dan Dodit Mulyanto akibat kondisi fisik sang stand up comedian yang tidak memungkinkan, pada Jumat (13/3/2015) tampaknya penantian itu terbayar lunas.

Finalis Stand Up Comedy Kompas TV Season 4 tersebut akhirnya menyapa publik Solo kembali dalam gelaran Masih Tersenyum Bersama Dodit Mulyanto dan Pecas Ndahe, yang dihelat di Grha Wisata Niaga, Sriwedari, Solo.

Pentas malam itu dibuka oleh penampilan trio humorcore yang sedang naik daun, Fisip Meraung. Band yang telah merilis sepuluh album tersebut tampil membawakan nomor-nomor hits-nya seperti “Sekaten”, “Es Teh”, “Becake Keplindes Sepur”, serta dua lagu fenomenal “De’e” dan “Balen”. Untuk mempercantik aksi panggungnya, Topik cs membuat gimmick dengan membagi-bagikan snack rasa gulai ayam dan deterjen.

Usai Fisip Meraung mengakhiri penampilannya lewat lagu “Eeeaaa!”, panggung akhirnya dikuasai oleh sang tuan rumah, Pecas Ndahe. Mengenakan kostum ala pasien rumah sakit, orkes humor tersebut membuka pertunjukan dengan “Skak Mat”.

Bukan Pecas Ndahe namanya, jika tidak melakukan keusilan terhadap lagu yang dibawakan. Tembang lawas BIP itu diubah aransemennya menjadi dangdut. Sembari berjoget, Wisik (vokalis) menyanyikan lirik lucu. “Kir, dipikir pikir, darani ayu jebule kenthir,” syair tersebut langsung disambut tawa ribuan penonton yang hadir.

Tak mau kalah, Toni (gitaris) tampil ke depan untuk unjuk kebolehan. Ia membawakan tembang galau populer “Someone Like You”. Walaupun di nomor ini sempat terkendala oleh sound, tapi tetap  show must go on. Lagu milik Adele tersebut mereka jahili dengan menambahkan nuansa Sunda, sehingga lirik pun berganti, “Sometimes it last in love, but sometimes si jali-jali.”

Banyolan-banyolan Doel Sumbing dan Max Baihaqi juga sukses mengocok perut. Fisip Meraung pun sempat mereka jadikan materi. “Kui mau band apa to?” tanya Doel kepada Max. Doel melanjutkan, “Band e sangar banget. Aku paling seneng karo drummer e. De’e mau nge-drum karo udud. Klepas, klepus. De’e ketoke ra sadar nek untune katut kobong,” candanya yang memecahkan tawa penonton.

Malam itu, Doel, Max, Wisik, Toni, Yo’i (gitaris), Pendhek (basist) dan Tomo (drummer) tak tampil sendiri. Mereka berkolaborasi dengan Dodit Mulyanto. “Yang Terdalam” milik Peterpan dipilih sebagai awal kebersamaan para insan komedi tersebut di panggung.