Pesona Busana Di Malam Festival Payung Indonesia 2017

1395

FESTIVAL-PAYUNG-001

 

Soloevent.id – Sabtu (16/9/2017) malam, puluhan model melenggak-lenggok anggun di atas Pendhapa Pura Mangkunegaran. Mereka memamerkan busana dari empat fashion designer, salah satunya adalah Rory Wardhana yang menjadi pembuka Umbrella Fashion Show lewat karya bertema “Jiwaku”.

 

Berawal dari kecintaannya pada negeri, Rory ingin memperlihatkan bahwa Indonesia itu kaya. Baginya sangat salah jika orang melihat pakaian tradisional sebagai pakaian kuno. Di tangan Rory Wardhana, pakaian tradsional itu didesain modern agar bisa diterima masyarakat sehingga anak muda ingin memakainya.

 

Total ada enam busana yang ia desain khusus untuk fashion show ini. Tiap busana mewakili daerah berbeda, ada dari Sumatra Selatan, Kalimantan, NTT, Bali, Cirebon, dan Yogyakarta.

 

“Saya mengangkat berbagai busana daerah karena mungkin aja banyak orang luar Solo yang tinggal di Solo, terus lihat busana ini bisa merasa ‘Ini lo budayaku’,” ungkap Rory pada Soloevent usai fashion show.

 

FESTIVAL-PAYUNG-003

 

Tak hanya Rory Wardhana, ada juga desainer Maharani Setyawan dengan karya “Pesona Lurik Indonesia, Takkan Berpaling Darimu”. Dengan cutting simple serta modern, Maharani yang merupakan generasi ketiga dari Lurik Prasaja ini ingin mem-branding lurik agar sejajar dengan kain tenun yang lain.

 

“Lurik kan warisan Nusantara yang paling sederhana, murah, dan mudah dibikinnya. Lurik itu dulu dipakai golongan menengah ke bawah karena murah. Sekarang kami kepingin agar lurik dipakai menengah ke atas,” terang Maharani.

 

Selain dua nama yang ada di atas, Umbrella Fashion Show juga menampilkan karya-karya dari Dian Oerip dan Ofie Laim. Acara ini merupakan rangkaian kegiatan Festival Payung Indonesia 2017 yang diadakan di Pura Mangkunegaran.

 

 

Teks: Yasinta Rahmawati

Foto: Reza Kurnia Darmawan