Nobar Wisanggeni Urban Solo

780

Ada sesuatu yang tidak biasa di lantai 3 Solo Grand Mall kemarin (31/3). Sebuah layar terpasang di salah satu sudutnya dan puluhan anak muda mengerumuni sembari menyaksikan layar dengan seksama. Rupanya sedang ada acara pemutaran film pendek yang diprakarsai KINE Fisip Klub UNS. Acara yang diberi judul Wisanggeni Urban ini diadakan untuk memperingati hari film Indonesia yang diperingati setiap tanggal 30 Maret.

WISANGGENI URBAN PUASKAN PECINTA FILM PENDEK KOTA SOLO2

Sejumlah film pendek karya anak negeri seperti film Jumprit Singit (2012) karya Mahesa Sadega, Boncengan (2012) karya Senoaji Julius, Pingitan (2013) karya Oriza Astonia sukses memuaskan pecinta film pendek di kota Solo ditengah minimnya kesempatan untuk bisa menimkati film serupa. KINE FISIP UNS sendiri turut menyumbang beberapa karyanya untuk dipertunjukan seperti film Let It Flo, Delikan, Putus dan Titen.

WISANGGENI URBAN PUASKAN PECINTA FILM PENDEK KOTA SOLO3

Tajuk Wisanggeni Urban dipilih karena sesuai dengan spirit para penggiat film pendek di Indonesia yang berani dan idealis. Wisanggeni sendiri adalah tokoh wayang Jawa yang memiliki karakter berani, ceplas-ceplos dan kukuh dalam mempertahankan pendiriannya. Sedangkan Urban mengacu pada sifat film yang diputar yaitu film indie yang mengangkat persoalan sosial-budaya sehari-hari.