Moonrise Over Egypt: Perjuangan Meraih Pengakuan Kemerdekaan Indonesia

1165

Soloevent.id – Moonrise Over Egypt merupakan film berlatar kemerdekaan Indonesia dan segera ditayangkan serentak di bioskop pada 22 Maret 2018 ini. Film garapan Tiga Visi Sinema atau TVS Films ini disutradarai oleh Pandu Adiputra, serta diproduseri Amir Sambodo dan Adie Marzuki. Film ini dibintangi oleh  Pritt Timoty, Vikri Rahmat, drh. Ganda, Satria Mulia, Reza ‘Sm*sh’ Anugrah, Bhisma Wijaya, Mark Sungkar, Harry Bond Jr., dan Ina Marika.

Kisah perjuangan Indonesia nyatanya belum berhenti meski sudah meraih kata merdeka. Perjuangan diplomasi harus dilakukan untuk mendapatkan pengakuan secara de jure. Sayangnya hal ini  jarang terekspos dalam literasi sejarah Indonesia.

Digarap dengan didasari riset historis yang mendalam oleh pakar sejarah Indonesia, film Moonrise Over Egypt menghadirkan suatu karya sinematografi yang tak hanya menjadi tontonan menghibur dan mengedukasi, tapi juga sarat akan rahasia sejarah Indonesia pascakemerdekaan yang seolah hilang.

Berangkat dari setting tahun 1947 di bulan April, film ini dimulai dengan pengutusan empat diplomat Indonesia pertama, yaitu Haji Agus Salim (Wakil Menteri Luar Negeri RI), Mohammad Rasjidi (Sekjen Departemen Agama), Nazir Datuk Sutan Pamuntjak (Pejabat Departemen Luar Negeri), dan Abdurrachman Baswedan (Wakil Menteri Penerangan), yang diutus ke Kairo oleh Presiden Soekarno untuk mengupayakan segera adanya pengakuan secara de jure oleh pemerintah Mesir.



Namun, Duta Besar Belanda untuk Mesir saat itu, Williem Van Recteren Limpurg, didampingi Cornelis Adriaanse yang merupakan Duta Besar Keliling Belanda, melakukan siasat besar untuk menjegal usaha Agus Salim dalam mengupayakan kedaulatan Indonesia sebagai sebuah negara.

Kedua pejabat Belanda tersebut melakukan gertakan kepada pemerintah Mesir dengan cara mencabut semua dukungan luar negeri Belanda untuk Mesir, apabila Mesir menyetujui kedaulatan Indonesia. Hal ini langsung membuat takut Perdana Menteri Mesir, Mahmud Fahmi El Nokrasyi Pasya, karena akan sangat mengganggu sistem pemerintahan negara Mesir. Ia juga dipaksa untuk menangguhkan dan menunda pembahasan tentang Indonesia sehingga membuat Agus Salim dan kawan-kawannya harus pontang panting selama dua bulan di Kairo.

Akhirnya, siasat jahat Belanda itu tercium Agus Salim. Namun, situasi semakin parah setelah terdengar kabar buruk dari Tanah Air tentang pergerakan Nederlandsch Indie Civil Administratie (NICA) yang telah mengepung Pulau Jawa dan Madura. Akankah perjuangan Agus Salim akan berhasil?

Saksikan Moonrise Over Egypt di bioskop kesayanganmu! Dan jangan lupa, Sabtu (24/3/2018) mendatang, para pemeran film bakal mengadakan meet and greet di Hartono Mall Solo Baru.