Lima Naskah Kuno Ini Ada Di Festival Naskah Nusantara Iii

1495

UNS-SOLO-01

 

Soloevent.id – Pada tanggal 25-29 September 2017 ini, di Auditorium Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta sedang ada Festival Naskah Nusantara III.

 

Berbagai macam koleksi naskah kuno itu dipamerkan oleh 20 perpustakaan atau museum dari berbagai kota di Indonesia. Koleksi seperti apa yang dipamerkan? Simak ulasan berikut ini, ya.

 

Negarakertagama (Perpustakaan Nasional RI)

Naskah ini menggunakan media lontar dan berasal dari Lombok. Awalnya tersimpan di UB Leiden, Belanda, kemudian diserahkan kembali pada pemerintah Indonesia sekitar tahun 1975. Mengisahkan perjalanan Hayam Wuruk ke daerah-daerah dalam wilayah kekuasaan Majapahit, meliputi wilayah barat, tengah, dan timur.

 

Babad Diponegoro (Perpustakaan Nasional RI)

Naskah ini diitulis oleh Pangeran Diponegoro. Teks terdiri dari empat bagian, yakni zaman kerajaan Majapahit sampai dengan kerajaan Mataram era Panembahan Senopati, masa perpecahan Surakarta dan Yogyayakarta, masa perang Pangeran Diponegoro sampai pembuangan Pangeran Diponegoro ke Manado. Babad ini sudah ditetapkan sebagai Memory of the World (MOW) oleh UNESCO pada 2011 dan 2013.

Babad Samkok (Museum Radyapustaka)

Tidak hanya naskah mengenai Nusantara, ada juga naskah Babad Samkok,  sebuah roman yang  membutuhkan waktu 1.100 tahun dalam pencetakannya. Roman ini ditulis dalam bentuk novel oleh Guanzhong pada 1330-1400. Itu berdasarkan catatan sejarah yang menceritakan 3 kerajaan pada Dinasti Han, yakni Cao Cao, Liu Bei, dan Sun Quan. Samkok dianggap sebagai puncak perkembangan sastra Tiongkok. Sedangkan naskah dalam tulisan Jawa-nya ditulis oleh Tang In Syu dalam tembang Macapat tahun 1891 di Surakarta.

 

Naskah Kita Mangko (Museum Kambang Putih)

Di antara berbagai macam tradisi meramal seperti zodiak, tarot, bola kristal, mimpi, garis tangan, di Tuban ada media ramal menggunakan Kita Mangko. Berbentuk kartu dari daun lontar dan ditulis menggunakan aksara dan bahasa Jawa baru, Kita Mangko berisi ramalan nasib seseorang berdasarkan hari kelahiran atau pakuwon (wuku). Wuku adalah bagian dari suatu siklus  penanggalan Jawa dan Bali yang punya tujuh hari. Namun sayangnya tidak diketahui secara pasti bagaimana kartu ini digunakan.

 

Buku Riwayat UNS (Museum UNS)

Ingin mengetahui sejarah kampus UNS? Ada buku riwayatnya, lo. Buku ini diterbitkan pertama kali pada Dies Natalis pertama UNS tahun 1977. Buku ini ditulis dan disusun rapi oleh dosen jurnalistik, Abu Alim masykuri, disertai fakta-fakta lapangan. Buku ini menceritakan sejarah berdirinya UND yang merupakab leburan dari beberapa perguruan tinggi di Surakarta pada saat itu, seperti Universitas Nasional Saraswati dan IKIP Negeri Surakarta. Baru pada 11 Maret 1976 diresmikan oleh Presiden Soeharto dengan nama UNS.

 

Nah, itu dia beberapa koleksi naskah yang ditampilkan. Masih banyak naskah kuno yang bisa kamu lihat di Festival Naskah Nusantara III.

 

 

Teks: Yasinta Rahmawati

Foto: Reza Kurnia Darmawan