Solo 24 Jam Menari Dari Tahun Ke Tahun

1620

SOLO-24-JAM-MENARI

Soloevent.id – Setiap tahunnya, ribuan seniman tari berkumpul di Kota Solo untuk merayakan Hari Tari Dunia. Dikemas dalam Solo 24 Jam Menari, event ini diikuti seniman-seniman dari berbagai kota di Indonesia, bahkan delegasi luar negeri pernah meramaikan acara ini.

Ya, sebagai salah satu kota budaya yang memiliki kearifan lokal berupa tari, Solo 24 Jam Menari diharapkan bisa melestarikan dan mengembangkan tari agar tidak hilang oleh budaya modern.

Sebenarnya, kegiatan 24 Jam menari ini sudah diselenggarakan ISI (Institut Seni Indonesia) Surakarta sejak tahun 2007, tapi baru mulai dimasukkan ke kalender event Pemkot Kota Solo pada 2009.

Sebelum kamu menonton Solo 24 Jam Menari 2017, Soloevent mau bikin flashback ke tujuh edisi yang telah lalu.

 2010

Di tahun ini, perayaan Hari Tari Dunia dilangsungkan dari 29-30 April. Event ini dibuka dan ditutup pada 07.00 WIB.

Selain Solo, peserta datang dari berbagai kota, seperti ISI Yogyakarta, STSI Bandung, ISI Bali, STKW Surabaya, Unesa Surabaya, UPI Bandung, ITB Bandung, UNDIP Semarang,  Keraton Kasultanan Yogyakarta, Pura Pakualaman, Ponorogo, Tulungagung, Pacitan, Jawa Timur, Wonosobo, Bali, Banyumas, Tegal, Salatiga,  Aceh, Kalimantan, Jayapura. Ada juga peserta yang datang dari Malaysia dan  Singapura.

 

2011

Pada 2011, semua penjuru Solo merayakan Hari Tari Dunia. Ada 44 sanggar dari berbagai kota yang berpartisipasi. Hadir pula pengajar tari dari Keraton Kasunanan Surakarta, Pura Mangkunegaran Surakarta, Keraton Kasultanan Yogyakarta, Pura Pakualaman Yogyakarta, Sriwedari, ISI Surakarta, ISI Yogyakarta, STSI Bandung, ISI Bali, STKW Surabaya, Unesa Surabaya, UPI Bandung, UNY Yogyakarta, dan beberapa mahasiswa asing yang sedang menempuh pendidikan di Solo.

 

2012

Sekitar 3.000 orang turut meramaikan pergelaran budaya ini. Diselenggarakan tanggal 29-30 April 2012, para peserta berasal dari 144 kelompok tari dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara.

 

2013

Solo 24 Jam Menari edisi ini berlangsung 29-30 April 2013. Acara ini melibatkan tak kurang dari 3.500 orang penari dari 134 grup tari asal berbagai daerah seperti Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Bali; serta perwakilan luar negeri yaitu Itali, Malaysia dan Singapura.

 

2014

Diadakan pada 29-30 April 2014, acara ini menampilkan 1.000 peserta. Selain menari kolosal, perayaan ini juga menampilkan penari-penari dari Singapura, Jepang, Solo, dan Yogyakarta. Perayaan ini menjadi ajang berkumpulnya para maestro tari di Indonesia.

 

2015

Sekitar 600 orang dengan beragam kostum, mulai dari kostum tari tradisional hingga mantel hujan tampak memadati ISI. Peserta berasal dari seluruh Indonesia, total ada 3000 peserta. Ada juga  empat orang penari yang menari selama 24 jam non-stop. Edisi kali ini bertemakan “Tari Nafas dan Kehidupan”.

 

2016

Acara ini menggelar pertunjukan spektakuler berupa tari kolosal sekitar 1.645 orang dari siswa SD, sanggar seni tari anak, paguyuban guru tari di Jl. Jenderal Sudirman.

Warga negara asing dari Jepang, Singapura, dan Meksiko juga turut memeriahkan kegiatan yang dihelat 28-29 April ini. Mereka menari tari Legong dari Bali. Solo 24 Jam Menari 2016 melibatkan 250 kelompok tari dari berbagai daerah di Indonesia maupun mancanegara.

Penasaran seperti apa penyelenggaraan Solo 24 Jam Menari 2017? Saksikan saja pada 29-30 April di kawasan ISI Surakarta.