Sip, Masjid Raya Sheikh Zayed Akan Dibuka Untuk Umum Pada Januari 2023

304

Soloevent.id – Pemerintah telah merencanakan akan membuka Masjid Raya Sheikh Zayed Solo pada Januari 2023 mendatang. Wali Kota Surakarta Gibran Rakabumingraka menceritakan hal ini di Balai Kota Surakarta kemarin usai menerima kunjungan dari Putra Presiden Persatuan Emirat Arab (UEA) Khalid bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan.
Bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) mereka menyempatkan diri berkunjung ke masjid yang terletak di Jalan. Ahmad Yani 128, Gilingan, Surakarta tersebut. Melalui kunjungan ini kemudian dicetuskan jika Masjid Raya akan dibuka untuk masyarakat dalam beberapa pekan mendatang.
Menurut Gibran, hingga saat ini masih terdapat beberapa proses finishing yang masih harus diselesaikan. Jika sudah selesai akan disusul dengan pengurusan adminitrasi dan serah terima dari pelaksana proyek atau kontraktor kepada pemerintah.
Kendati belum dapat memastikan tanggalnya Gibran berani memastikan semua proses tersebut akan rampung pada bulan Januari 2023. Setelah itu masyarakat bisa memakai Masjid Raya Sheikh Zayed untuk salat dan menjalankan kegiatan keagamaan lainnya.
Kepengurusan dan Anggaran Perawatan
Terkait dengan pengelolaan masjid, Gibran juga mengungkapkan apabila pemerintah UEA akan dilibatkan langsung. Jadi nanti pengurusnya bukan hanya berasal dari Solo saja, melainkan juga dari Abu Dhabi atau UEA. Semua akan saling kerjasama untuk mengurus dan mengelola masjid.
Lalu untuk anggaran atau biaya perawatannya juga tidak akan ditanggung sendiri oleh pemerintah Indonesia. Pemerintah UEA telah menyatakan siap melibatkan diri untuk membantu memenuhi kebutuhan tersebut. Jadi semuanya selalu ditanggung berdua.
Khalid bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan datang ke Kota Solo dengan tujuan utama untuk menghadiri pesta pernikahan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pengarep dan Erina Gudono. Sebagaimana rilis dari Solopos, di sela-sela kegiatan tersebut dia menyempatkan diri berkunjung ke Masjid Raya Sheikh Zayed.
Masjid tersebut merupakan pemberian dari Presiden UEA, Mohamed bin Zayed Al Nahyan pada Presiden Jokowi sebagai hadiah tanda persahabatan. Pembangunannya membutuhkan waktu sekitar satu setengah tahun dan berdiri di atas suatu lahan seluas 26.581 meter persegi dengan daya tampung hingga 10 ribu jamaah.
Masjid ini juga jadi miniatur dari Syekh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi. Desain dan arsitektur bangunannya dibuat sama persis memakai skala satu berbanding enam. Demikian pula dengan interiornya, juga memiliki tampilan yang tidak berbeda kecuali beberapa bagian tertentu yang memasukan unsur khas Jawa atau Solo.
Meski sampai sekarang belum dapat dipakai untuk menjalankan ibadah, hampir setiap hari banyak masyarakat yang mendatangi Masjid Raya Sheikh Zayed. Selain dari Solo sendiri, tidak sedikit yang berasal dari luar daerah. Mereka tertarik menyaksikan gaya desain dan kemegahan masjid tersebut.
Nantinya sesudah dibuka untuk umum, diyakini masjid ini akan menjadi ikon wisata baru di Solo terutama wisata religi. Hal ini tentu saja dapat membantu meningkatkan perekonomian warga dan membangkitkan bisnis atau industri pariwisata.