Rangkaian Perayaan Tahun Baru Imlek, Ratusan Burung dan Ikan Lele Dilepas

190

Soloevent.id – Umat Konghucu Kota Solo mulai menggelar rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek dan salah satunya adalah ritual Pao Oen atau tolak bala pada Minggu, 8 Januari 2022 kemarin. Upacara tradisi yang dilangsungkan di rumah ibadah Tridharma Kelenteng Tien Kok Sie yang terletak di sebelah selatan Pasar Gede.

Tradisi unik ini diawali dengan pelaksanaan ibadah yang menghadirkan Bhante Matra Maitri Mahastavira dari Jakarta sebagai pimpinan ibadah. Ritual tersebut dimulai pada jam 08:00 WIB melalui pembacaan doa-doa Nien Ching.

Usai pengucapkan doa diteruskan dengan pelepasan burung dari kandang pada pukul 10:30 WIB. Jumlah keseluruhan burung yang dibebas liarkan juga tak kalah unik, 888 ekor. Menurut info dari Solopos, setelah burung dilanjutkan pelepasan ikan lele dalam jumlah yang sama kemudian diteruskan lagi dengan potong rambut.

Makna Ritual Pao Oen

Sumantri Dana Waluya selaku Ketua Yayasan Kelenteng Tien Kok Sie menjelaskan, Pa Oen menjadi salah satu dari sejumlah rangkaian perayaan Imlek. Tujuannya adalah agar semua umat pada tahun-tahun mendatang dapat memperoleh karma serta nasib yang lebih baik.

Khususnya untuk mereka yang mempunyai zodiak atau shio yang berlawanan dengan kelinci. Sehingga berbagai pertentangan atau ciong dapat disingkirkan dan tidak hadir lagi dalam kehidupan.

Secara panjang lebar Sumantri mengungkapkan, pelepasan burung dan ikan itu bukan merupakan sarana untuk mencari karma dan nasib baik. Urusan terpenting yang harus dilakukan oleh setiap umat adalah selalu berusaha berbuat baik sepanjang waktu.

Dijabarkan pula, dalam ritual ini tidak hanya burung dan ikan saja yang harus dilepas di alam liar atau alam bebas. Masih ada hewan lain yang sebenarnya perlu dibebaskan yaitu yang hidup di darat. Meski demikian hal ini sengaja tidak dilakukan karena ada kemungkinan ditangkap orang lain kemudian disembelih atau dipotong.

Sedangkan jumlah masing-masing hewan yang dilepas yaitu 888 ekor, merupakan angka yang selalu utuh dan tak pernah terputus. Melalui angka ini, diharapkan setiap doa yang disampaikan kepada Tuhan juga tidak ikut terputus. Kemudian untuk ritual potong rambut, memiliki makna atau simbol untuk membuang sial.

Untuk menyambut perayaan Tahun Baru Imlek, Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta akan menggelar berbagai event menarik. Bahkan ada sebagian yang sudah terlaksana dan sedang berlangsung seperti penyalaan lampu lampion di kawasan Pasar Gede dan halaman depan Balaikota Surakarta.

Selain itu ada Grebek Sudiro yang pada tahun ini akan dilangsungkan dari tanggal 10 hingga 30 Januari 2023. Melalui akun twitter @gibran_tweet, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabumingraka memberi penjelasan khusus. Grebeg Sudiro merupakan suatu event yang menjadi cerminan alkuturasi atau penyatuan budaya Jawa dan Tionghoa.

Dalam acara ini, ada banyak ada banyak sekali atraksi yang ditampilkan. Mulai dari pertunjukan musik, tari, kuliner, pameran produk UMKM dan sebagainya. Semua bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.