Mas Dan Mbak Jateng 2014 Bersenandung Merdu

827

Mas-dan-Mbak-Jateng-2014_

Di sebuah panggung minimalis tampak sepasang pria dan wanita bersenandung merdu. Si wanita dengan busana kebayanya, berdiri di balik keyboard-nya. Sementara sang pria yang juga mengenakan pakaian tradisional, duduk bersila di sampingnya, dengan kecapi berada di depannya. Sembari memetik kecapi dan memainkan keyboard, keduanya kemudian menyenandungkan tembang geguritan, yang berisi petuah dan doa. Di akhir penampilannya, mereka menyanyikan tembang khas Jawa Tengah, “Lir-ilir”.

Gambaran di atas merupakan penampilan dari Duta Wisata Sukowati Sragen 2014, Ilham Den Fatah dan Karenina Ully. Mereka berdua adalah kontestan ajang Mas dan Mbak Jawa Tengah 2014. Tak hanya Sragen, Duta Wisata dari beberapa daerah juga menunjukkan aksi terbaiknya. Seperti Mas Mbak Kabupaten Semarang yang menampilkan “Tari Kisah Cinta Gedong Sanga” atau Mas Mbak Sukoharjo yang mengetengahkan musikalisasi puisi. Ya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah kembali menggelar kompetisi dalam rangka memilih Duta Wisata Jawa Tengah. Sebanyak 35 peserta yang tersebar dari kabupaten/kota se-Jawa Tengah turut berpartisipasi dalam ajang tahunan itu.

Dalam acara Mas dan Mbak Jateng 2014 yang diadakan di The Park Mall, Jumat (21/11/2014), para duta wisata tersebut menunjukkan kebolehannya dalam bidang seni. Malam Aperesiasi Seni tersebut melengkapi serangkaian agenda yang digelar sebelum malam Grand Final berlangsung pada Sabtu (22/11/2014) malam ini. Semenjak sore, para finalis Mas dan Mbak Jawa Tengah telah mengikuti beberapa agenda dalam rangka menunjang performa dan keterampilan mereka.

Seperti Beauty Class dan Ngadi Salira Ngadi Busana. Di acara pertama, para finalis mendapatkan mentoring Cara merias diri dari Mustika Ratu. Sedangkan acara kedua yakni para kontestan belajar mengenakan baju daerah. Di sesi ini menjadi sesi penilaian yang dilakukan oleh juri.

Menurut keterangan salah satu Dewan Juri Pemilihan Mas dan Mbak Jawa Tengah 2014, Supomo, sebelum menggelar Malam Apresiasi Seni dan Malam Grand Final, para finalis terlebih dahulu dikarantina selama lima hari, terhitung sejak tanggal 18-22 November. “Dalam karantina, para finalis mendapatkan materi tentang kepariwisataan, budaya, Bahasa Inggris, apresiasi seni, tinjauan lapangan dan tinjauan indusrtri,” jelasnya ketika ditemui wartawan di sela acara. Menurutnya, dengan melangsungkan acara di mall, hal ini dapat lebih mengenalkan budaya Jawa Tengah kepada publik.