Makna Lampion, Simbol Keberuntungan di Tahun Baru

3108

Soloevent.id – Tiap Imlek, kawasan Pecinan di Kota Solo dipercantik dengan lampion. Lampion-lampion itu dipasang mulai dari Jl. Jenderal Sudirman sampai kawasan Pasar Gede.

Lampion enggak bisa dilepaskan dari Imlek dan Cap Go Meh. Selain sebagai hiasan, lampion juga punya makna yang dalam. Tahukah kamu apa makna lampion?

Menurut kepercayaan warga Tionghoa, lampion berwarna merah merupakan simbol pengharapan, bahwa di tahun baru akan diberi keberuntungan, rezeki, dan kebahagiaan.

Sedangkan menurut legenda klasik Cina, cahaya lampion bisa mengusir kekuatan jahat yang digambarkan dalam makhluk raksasa bernama Nian. Makanya saat masa Imlek, banyak rumah dan tempat-tempat yang memasang lampion biar terhindar dari ancaman kejahatan.

Lampion diperkirakan ada sejak abad ketiga Masehi atau di era Dinasti Xi Han. Baru di Dinasti Ming-lah, lampion mulai digunakan dalam perayaan Tahun Baru Imlek.

Lampion, yang dalam bahasa Mandarin disebut dengan denglong, merupakan perpaduan dari seni lukis, hiasan gunting kertas, dan origami. Lampion dibikin dari kertas. Enggak hanya kertas sebenarnya, ada juga lampion yang dibuat dari kain.

Pada masa lalu, agar bisa menyala, bagian dalamnya diberi lilin. Namun, di era modern, sumber cahaya dihasilkan dari lampu led. Biasanya, bagian luar lampion diberi tulisan “fu” (kebahagiaan) dan “shuo” (panjang usia).



Seiring waktu, lampion enggak cuma berbentuk bulat, ada juga yang berwujud shio, dewa rezeki, dan lain-lain. Bahkan, saat perayaan Imlek di Kota Solo, pernah ada lampion berbentuk tokoh-tokoh pewayangan. Kata panitia, itu dilakukan sebagai simbol akulturasi dan keanekaragaman budaya di Indonesia.