Hutan Indie #4: Pentas Musik Cinta Lingkungan (Part 2)

956
HUTAN INDIE #4 PENTAS MUSIK CINTA LINGKUNGAN (PART 2)

HUTAN INDIE #4 PENTAS MUSIK CINTA LINGKUNGAN (PART 2)

Soloevent.id – Malam menjelang, para penampil inti mulai menampakkan diri. Duo Kharis Junandharu dan Eki Tresnowening yang tergabung dalam Silampukau, tampil duluan. Mereka memperdengarkan nomor-nomor dari album fenomenal, Dosa, Kota & Kenangan dan mini album Sementara Ini. Lagu-lagu hits seperti “Malam Jatuh di Surabaya”, “Puan Kelana”, “Doa 1”, berhasil memancing penonton untuk  larut dalam koor massal.

Hutan Indie #4 menapaki puncak saat Nosstress unjuk gigi. Trio berisi Man Angga (vokal, gitar), Guna Warma (vokal, gitar), dan Cok Bagus Pemayun (cajon, vokal, harmonika) ini menampilkan aksi panggung nan ciamik. Harmonisasi vokal yang mereka sajikan menjadi daya tarik tersendiri. Mereka menutup secara klimaks lewat “Bersama Kita”.

Ketua Panitia Hutan Indie #4, Alfian Ari Nugroho, menyebutkan, event tersebut merupakan bentuk apresiasi dan dukungan Komunitas Musik Fisip kepada musisi-musisi indie yang berada di wilayah Solo dan sekitarnya.

Selain mengapresiasi musik, Hutan Indie juga mengajak penonton untuk cinta lingkungan. Di tahun ini, “From Litter to Glitter” atau “Dari Sampah Menjadi Berkilau” dipilih sebagai tema acara. “Kami mencoba menghadirkan kegemerlapan konser musik dengan menggunakan sampah sebagai media artistik,” paparnya.

Digunakannya sampah sebagai media artistik dimaksudkan sebagai aksi kecil KMF untuk merawat lingkungan melalui daur ulang sampah. “Sampah adalah material sisa. Di Hutan Indie #4 ini kami ingin menyampaikan kalau sampah dapat menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih,” urainya.