Harapan Masyarakat Wonogiri: Bisa Memiliki Sirkuit Balap Motor Permanen Sendiri

34

Soloevent.id – Saat ini makin banyak warga Wonogiri khususnya generasi muda yang suka dengan olahraga balap motor. Perkembangan ini terlihat lebih nyata dalam ajang balap motor bertajuk Casytha Manahadap Road Race Seri I Wonogiri. Gelaran ini dilangsungkan pada Sabtu – Minggu (27 – 28 April 2024) kemarin di sirkuit non permanen alun-alun Giri Krida Bakti.

Jumlah penontonnya mencapai ribuan orang dan tak sedikit pembalap lokal dari Wonogiri yang ikut meramaikan perlombaan bergensi tingkat provinsi tersebut. Berdasarkan kenyataan inilah banyak pegiat motor yang berharap agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri memberi wadah untuk mereka dengan membangun sirkuit permanen.

Sehingga dengan adanya fasilitas tersebut, dapat lahir atlet-atlet balap motor profesional yang dan pastinya bisa menjadi kebanggaan masyarakat. Apalagi mengingat jumlah tim balap motor di Wonogori itu cukup banyak, termasuk penggemarnya. Mereka rela membayar tiket seharga puluhan ribu rupiah agar dapat menyaksikan laga balap motor secara langsung di sirkuit.

Potensi Besar

Mekanik motor balap ABK Racing Wonogiri, Muhammad Zulkifar menjelaskan jika Wonogiri itu sebenarnya punya potensi besar untuk mengembangkan olahraga balap motor profesional. Apalagi sekarang sudah banyak mekanik dan pebalap setempat yang kerap malang melintang di kancah nasional.

Bukan itu saja, di Wonogiri juga terdapat belasan tim motor balap yang rutin mengikuti ajang perlombaan, baik tingkat provinsi maupun nasional. Namun sayangnya mereka tidak memiliki wadah sendiri, sehingga banyak yang lebih tertarik keluar daerah. Akibatnya, banyak di antara mereka yang kurang dikenal di wilayah Wonogiri sendiri.

Menurut Zulkifar, ini merupakan sebuah kewajaran karena hanya dapat mengadakan latihan di daerah lain yang mempunyai sirkuit permanen seperti Yogyakarta, Boyolali, dan Jawa Timur. Kondisi ini sebetulnya sangat menyulitkan bagi tim dan pebalap, karena anggaran yang harus disediakan untuk berlatih jadi membengkak.

Pada sisi yang lain, dengan ketiadaan fasilitas balap motor di Wonogiri, jadi semakin sulit pula untuk melahirkan atlet-atlet balap motor yang mumpuni. Bahkan untuk saat ini saja, juga tidak mudah melakukan regenerasi, terutama untuk pebalap profesional.

Sementara itu Kepala Dinas Kepemudaan dan Pariwisata Wonogiri, Haryanto mengemukakan keyakinannya bahwa ada kemungkinan Kabupaten Wonogiri dapat memiliki sirkuit permanen sendiri. Terlebih Pemkab masih punya beberapa lahan yang dapat dipakai untuk membangun fasilitas tersebut.

Dua di antaranya adalah lahan bekas terminal bus di Kaliancar, Selogiri dan Gedung Olahraga (GOR) Giri Mandala. Bahkan dulu sudah pernah dibikin masterplan atau rencana induk untuk mendirikan sirkuit balap motor permanen di GOR tersebut. Tapi karena ada suatu hal, rencana ini belum dapat direalisasikan.

Selain itu perlu diingat pula, saat ini Pemkab Wonogiri masih fokus kepada program-program lain yang dianggap memiliki nilai kepentingan lebih besar. Meski demikian Haryanto memberi ketegasan, secara prinsip Pemkab Wonogiri memberi dukungan penuh terhadap upaya-upaya pengembangan kegiatan olahraga balap motor dari masyarakat.