Dari Nusantara Hingga Timur Tengah Tersaji Di Solo City Jazz 2016 Hari Pertama (Bagian 2)

851

edit

Soloevent.id – Aksi cukup mencolok disuguhkan oleh Seroja Ethnic Project. Grup asal Pekalongan ini berhasil membawa penonton larut dalam permainan musik mereka. Pasalnya, band ini tampil unik dengan kemasan jazz berbalut irama musik Timur Tengah.

Sejak lagu pertama, “Aisyah”, penonton Solo City Jazz 2016 langsung diajak terbang menuju jazirah Arab. Permainan gitar gambus, melodi keyboard, dan cengkok sang vokalis semakin memperkuat identitas musikalnya.

Di tembang kedua, Seroja Ethnic Project menggubah karya milik Sting, “Fragile”, dengan pendekatan Arabic jaz. “Lagu ini mengingatkan kita agar tidak terpecah belah,” tutur sang vokalis, Mustafa. Tema-tema seputar masalah sosial juga mereka senandungkan. “Togel” misalnya. Berbeda dari nomor-nomor sebelumnya, “Togel” lebih kental dengan nuansa Indonesia. Lagu milik mereka itu dibungkus dengan irama keroncong dan dangdut. Liriknya pun dibuat agak lucu.

Setelah lagu-lagu bertempo cepat, Seroja Ethnic Project memainkan alur pertunjukan dengan mempersembahkan tembang melankolis berbahasa Perancis. “Lagu ini menceritakan tentang seseorang yang sangat mencintai kekasihnya. Salah satu bagian liriknya menyebutkan, ‘Wahai kekasihku, hati dan ruhku bersamamu’,” kata sang vokalis, Alwi, yang langsung membuat baper penonton.

Tak ingin lama membikin baper, Seroja Ethnic Project kembali menghentak Solo City Jazz 2016 dengan “Kun Anta” yang bernafas reggae dan lagu penutup “Khamsa” nan energik. “Yang ingin berjoget silakan, tidak usah malu-malu,” imbau Mustafa sebelum menggeber dua lagu itu. Anjuran Mustafa didengar penonton. Beberapa penonton tak canggung menggoyangkan badan sambil duduk.