Dapat Kunjungan Dari Asita, Gibran Ingin Wisata Kota Solo Lebih Menggeliat

175

Soloevent.Id – Pengurus Assosiation of The Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita) Solo belum lama ini mengadakan pertemuan bersama Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka. Dalam audensi yang digelar pada Selasa, 21 Februari di Balai Kota Surakarta tersebut Gibran menyatakan harapannya agar wisata Kota Solo bisa lebih menggeliat.

Sementara itu pihak Asita sendiri mengungkapkan kesiapannya untuk berkolaborasi bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta dalam rangka menghadirkan rancangan paket-paket wisata menarik. Dengan adanya langkah ini bisa menambah length of stay atau jangka waktu tinggal wisatawan.

Hal ini sejalan dengan dibukanya sejumlah objek wisata baru di Solo, sehingga punya potensi tinggi untuk menarik para pelancong. Terlebih dari beberapa destinasi tersebut ada sebagian yang sudah beroperasi dan sehingga masyarakat umum bisa berkunjung seperti Taman Pracima di Pura Mangkunegaran dan Solo Safari.

Selain itu masih ada beberapa objek lain yang tidak lama lagi juga akan dibuka seperti Taman Balekambang yang saat ini masih dalam tahap revitalisasi. Kemudian ada lagi Masjid Raya Sheikh Zayed yang menurut rencana akan segera menerima kunjungan pada akhir bulan Februari 2023.

Butuh Kerjasama Yang Baik

Pada kesempatan tersebut, pengurus Asita dan para pengusaha travel saling bertukar gagasan, terkait dengan objek-objek wisata Kota Solo yang dapat dikembangkan pada 2023.

Tentu saja hal ini bisa berjalan dengan baik apabila ada sinergi yang baik pula dengan Pemkot Surakarta. Semua harus bersedia saling melakukan kolaborasi untuk menarik wisatawan dari dalam negeri maupun wisatawan mancanegara.

Hal ini ditegaskan oleh Ketua DPC Asita Solo, Pri Siswanto ketika berjumpa dengan jurnalis setelah bertemu dengan Wali Kota. Dalam wawancaranya bersama Solopos, Pri meyakini dastinasi-destinasi baru yang bermunculan di Solo dapat membuat para wisatawan makin tertarik singgah di kota ini.

Terlebih jika mereka juga berwisata ke objek wisata lain di kawasan Soloraya seperti Karanganyar, Sukoharjo, Boyolali, dan lainnya. Misalnya untuk pagi atau siang hari mereka bepergian ke Tawangmangu dan luar Solo lainnya. Kemudian saat malam hari menikmati susasana malam di Solo, sehingga mereka juga menginap di Solo.

Terkait dengan masa tinggal wisatawan, Pri mengungkapkan bahwa pada tahun 2022 lalu bisa mencapai 1,5 hari. Faktor yang mempengaruhi antara lain adanya berbagai event atau agenda bertaraf nasional dan internasional yang digelar di sepanjang tahun tersebut. Selanjutnya untuk tahun ini, ditargetkan bisa lebih lama lagi.

Dengan adanya kemajuan tersebut, tentu bisa memberi konstribusi bagi perekonomian daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terutama bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Beberapa waktu lalu Pri juga pernah mengatakan, tari tradisional dan bangunan lawas atau heritage di Solo itu memiliki peluang besar untuk dikembangkan sebagai bagian dari wellness tourism. Saat ini para stakeholder pariwisata lagi menelaah konsep java wellness untuk dijadikan produk wisata.