Catatan Barasuara Taifun Tour 2016 Kota Solo (Part 3)

929
CATATAN BARASUARA TAIFUN TOUR 2016 KOTA SOLO (PART 3)

CATATAN BARASUARA TAIFUN TOUR 2016 KOTA SOLO (PART 3)

Soloevent.id – Perjalanan mengarungi badai Barasuara sempat terhenti sejenak lantaran terjadi kendala di peralatan Gerald. Sembari menunggu Gerald menyelesaikan permasalahannya, gitaris TJ Kusuma melontarkan candaan-candaan absurd. “Ayo tebak-tebakan. Makhluk apa yang bermata 8.427? Jawabannya adalah monster bermata 8.427,” katanya disambut tawa penonton. Keabsurdan gitaris bertubuh gempal tersebut menjadi selingan yang efektif.

Sehabis Gerald merampungkan kendalanya, Barasuara kembali menebar melankolia lewat “Mengunci Ingatan”. Saat dibawakan live dalam Taifun Tour 2016, nomor ini digarap lebih sendu dan agak lamban dari versi albumnya. “Mengunci Ingatan” versi live terasa lebih manis.

Setlist yang dimainkan Barasuara malam itu tak hanya berasal dari album Taifun. Mereka juga memberi kejutan dengan membawakan satu lagu baru berjudul “Samara”. “Khusus untuk Taifun Tour 2016, kami akan memperdengarkan sebuah lagu baru berjudul ‘Samara’, yang bakal dirilis dalam tempo entah kapan,” canda Iga Massardi sebelum memainkannya.

Senjamu yang kian temaram. Surya tenggelam kau tak padam. Gelapmu jadi kediaman. Di dalammu dendam melagu,” begitulah cuplikan liriknya. Lagu itu tampil dalam nuansa lebih fresh dan energik, yang dibalut alunan gitar beratmosfer funk.

Selepas “Samara”, Barasuara menyuguhkan “Menunggang Badai” yang digarap penuh instumentasi di bagian tengah lagu. Di “Sendu Melagu”, sang profesor gitar, Iga Massardi, menyerbu indera pendengaran penonton dengan sentuhan magis gitarnya.

Di lagu kesembilan, hentakan energik “Api dan Lentera” membuat para fans Barasuara tidak malu-malu untuk bergoyang sembari ber-sing along di lirik “Lepaskan rantai yang membelenggu. Nyalakan api dan lenteramu.” Mendekati akhir, Gerald Situmorang membius dengan solo bass-nya.

Taifun Tour 2016 Kota Solo akhirnya mencapai puncaknya. “Terimakasih, Solo! Kalian luar biasa! Kami berjanji kembali ke Solo secepatnya. Walaupun ini lagu terakhir, kita syukuri bersama perjumpaan ini. Kalian adalah bagian dari Barasuara. Di lagu terakhir ini, saya kepingin kalian nyanyi paling keras!” ucap Iga dengan berapi-api.

Luapan sisa-sisa energi yang dipunyai para personel maupun penonton dimuntahkan di nomor terakhir, “Bahas Bahasa”. Saking bersemangatnya, Iga dan Gerald melakukan stage diving sembari memainkan instrumennya saat lagu mendekati akhir.

Dari konser ini, Kota Solo patut berbangga karena telah disambangi salah satu band brilian yang dipunyai Indonesia. Aksi panggung cemerlang yang ditampilkan Barasuara dalam Taifun Tour 2016 sekaligus menjadi pembuktian bahwa mereka sepertinya layak mendapat penghargaan Best Live Act dari salah satu majalah musik Indonesia.