Busana Dari Kanvas Dan Serat Nanas Sambut Earth Hour Indonesia

900
BUSANA DARI KANVAS DAN SERAT NANAS SAMBUT EARTH HOUR INDONESIA

BUSANA DARI KANVAS DAN SERAT NANAS SAMBUT EARTH HOUR INDONESIA

Setiap Maret, masyarakat dunia memperingati Earth Hour. Gerakan yang dicanangkan oleh World Wife Fund for Nature (WWF) ini mengajak warga untuk berhemat energi dengan cara memadamkan lampu. Kampanye ini bertujuan menggugah kesadaran masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim global yang semakin kentara.

Tahun ini, Earth Hour dilaksanakan pada Sabtu (19/3/2016), pukul 20.30-21.30 waktu setempat. Di Solo, banyak tempat turut memperingati jalannya Earth Hour. Salah satunya yaitu The Sunan Hotel Solo. Selama satu jam, hotel berbintang empat ini akan memadamkam listrik di beberapa titik antara lain lobi, spot gedung Sunan 1 dan 2, serta area parkir.

Tak hanya itu, dalam menyambut Earth Hour, The Sunan Hotel Solo meluncurkan tiga menu ramah lingkungan. Hotel yang terletak di Jl. Ahmad Yani ini juga menggandeng satu desainer muda Kota Solo, Monique Gracia, untuk menampilkan satu kreasi busana ramah lingkungan yang bakal dijadikan ikon dalam memperingati Earth Hour.

Monique Gracia menyampaikan, baju ramah lingkungan ini dikreasi dari serat nanas dan kanvas. Busana tersebut dibuat menggunakan teknik hias jelujur dan pola potong. “Karyaku ini tidak memakai finishing seperti obras atau bordir, sehingga bisa hemat energi karena tidak menggunakan mesin jahit,” tuturnya saat berbincang dengan awak media di Narendra Restaurant The Sunan Hotel Solo, Jumat (18/3/2016).

Dara kelahiran 27 Mei 1992 ini menambahkan, serat nanas dan kanvas dipilih untuk menampilkan tekstur yang menarik. Di samping itu, digunakannya dua unsur itu untuk memunculkan warna sesuai karakter dirinya. “Karakter desainku memang menonjolkan warna-warna cerah dan pastel. Warna yang ditampilkan dua bahan itu sudah kuat, sehingga dalam pembuatannya, aku tidak perlu memakai pewarna,” paparnya.

Busana yang Monique buat memang bersahabat dengan alam. Bahan yang ia gunakan merupakan bahan-bahan yang bisa didaur ulang. Jika tidak terpakai lagi, karyanya tersebut bisa diwujudkan menjadi bentuk lain. “Seumpama sudah tidak digunakan, bisa aku gunakan menjadi media lukis,” ungkapnya.

Kreasi busana ramah lingkungan ini bukanlah yang pertama bagi Monique Gracia. Tenyata mahasiswi Jurusan Kriya Tekstil Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta ini pernah menelurkan beberapa karya yang bersahabat dengan alam. “Sebelumnya, aku pernah bikin busana dari kertas cupcake, serutan pensil, dan koran bekas,” kata dia.