Usai Terbengkalai, Lahan Eks Terminal Kartosuro Akan Dijadikan Masjid Raya

27

Soloevent.id – Usai terbengkalai selama puluhan tahun, nasib lahan eks terminal Kartosuro akhirnya menemui titik cerah. Sebagai pemilik lahan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukohajo memunculkan wacana untuk membangun masjid raya di kawasan yang dulunya sangat ramai tersebut. Bupati Sukoharjo, Etik Suryani bahkan telah membentuk tim khusus untuk mendalami rencana ini.

Hal ini diceritakan oleh Asisten 1 Bidang Pemerintahan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukoharjo, Agustinus Setiyono. Ketika hadir dalam acara halal bihalal yang digelar di Gedung IPHI Sukoharjo, dia mengungkapkan bahwa selama ini Etik Suryani sering mendapat masukan dari masyarakat terutama yang tinggal di daerah Kartosuro.

Disebutkan, di Kecamatan Kartosuro terdapat aset atau lahan yang selama puluhan tahun telah mangkrak dan terbengkalai. Aset yang dimaksud ini tidak lain adalah lahan yang dulu pernah dijadikan sebagai terminal antar kota. Aset tersebut harus segera difungsikan agar bisa memberi manfaat besar untuk masyarakat.

Dari sinilah kemudian muncul wacana mendirikan masjid raya di lahan seluas sekitar 1 hektar dan diharapkan pada tahun 2025 mendatang program ini sudah bisa dijalankan. Dengan adanya pembangunan tersebut diharapkan pula daerah Kartosuro jadi lebih ramai. Apalagi mengingat lokasinya sangat strategis, berada di titik pertemuan antara Solo, Yogyakarta, dan Semarang.

Menghilangkan Kesan Terpinggirkan

Selain itu Pemkab Sukoharjo juga bersungguh-sungguh menyiapkan perencanaan perkotaan Kecamatan Kartosuro. Lelang untuk penyusunan Feasibility Study (FS) atau study kelayaan terhadap progam ini telah mulai berjalan dan hasilnya diharapkan bisa membantu merumuskan sejumlah proyek pembangunan lainnya.

Lebih dari itu, program tersebut dapat menghilangkan kesan bahwa Kartosuro adalah kawasan terpinggirkan. Melalui langkah ini pula Etik menegaskan jika Pemkab Sukoharjo selalu serius memeratakan pembangunan di setiap wilayah termasuk Kecamatan Kartosuro. Dia mengakui kacamatan ini punya potensi besar untuk dikembangkan.

Masih menurut Etik, penyusunan FS merupakan hal yang sangat penting karena dapat menjadi pedoman untuk melaksanakan pembangunan dan penataan wilayah. Bahkan dari penyusunan FS pula Pemkab Sukoharjo bisa mengetahui jenis kebutuhan yang harus secepatnya dibangun, misalnya jalan rusak dan sebagainya.

Khusus untuk rencana pembangunan masjid raya di lahan eks terminal Kartosuri, Etik kembali menegaskan kesiapannya untuk memberi dukungan penuh. Dia menyakini keberadaan masjid tersebut telah menjadi kebutuhan masyarakat dan bisa dihadirkan sebagai simbol kebanggaan wilayah setempat.

Kemudian terkait dengan usulan lain yakni pembangunan Pasar Kartosuro, Etik menjelaskan sekarang masih dalam proses. Dia mengungkapkan, pernah muncul wacana untuk membangun pasar sebanyak tiga lantai, sehingga butuh pengkajian yang lebih mendalam agar terhindar dari resiko kesalahan.

Saat ini pasar tersebut sudah dapat dikelola sepenuhnya oleh Pemkab Sukoharjo. Beda dengan dahulu di mana Pasar Kartosuro dikelola oleh pihak ketiga dan proses serah terima ke Pemkab ini sendiri baru terlaksana kemarin. Sehingga perlu waktu pula untuk melakukan pembangunan terhadap pasar tersebut.