“I am a tree, something with a bad smeel not always bad”
Diatas adalah salah satu dialog dalam sebuah drama yang berjudul “On the Biography of a Tree”. Drama ini dibawakan oleh Tentacle IAIN Surakarta dalam pertunjukannya di Taman Budaya Jawa Tengah, Rabu 9 Desember 2015.
Distrudarai oleh Fitri Fuzi, On the Biography of a Tree menceritakan bahwa “tree” akan selalu ada untuk manusia bahkan setelah manusia tiada. Terinspirasi dari kehidupan nyata bahwasanya “tree” itu selalu ada meski manusia sedang ada masalah, dalam keadaan tidak stabil. “Tree” itu tetap hijau dan melindungi. Cerita karangan Pierre Ledwood ini mengingatkan kita sebagai manusia bahwa setiap orang pasti akan meninggal dengan berbagai cara sendiri. Bagaiman Tuhan menghentikan nyawa setiap orang pasti berbeda-beda. Dan juga dengan segala kehilafan manusia alam selalu melindungi . seperti yang dikisahkan “tree” dalam cerita tersebut. Jadi sebagai manusia hendaknya kita senantiasa melindungi alam, bukan merusaknya.
On the Bigoraphy of a Tree dikemas dalam pertunjukan “absurd”. Meski mengangkat pesan moral tentang alam, para pemain menyajikannya dengan kemasan komedi yang memecah tawa penonton. Sekitar 150an penonton yang hadir bahkan tidak ada satupun yang keluar arena karena tingkah kocak pemain. Contohnya adalah saat Alehandro, salah satu pemain yang berkarakter seorang pemabuk. Saat itu dia menghampiri “tree” dalam keadaan mabuk dan membawa minuman keras yang ia sebut “hard drink”. Sontak membuat penonton terbahak-bahak ditambah ia meminumnya bukan dengan langsung menenggaknya, namun memakai sendok. Pemabuk yang minum alkhol tapi pake sendok. Emang ada? Yah, namanya juga absurd.
Tidak hanya On the Biography of a Tree, ada juga Hells Weep karangan Luke Shin yang disutradari oleh Aprilia Arta Rini. Visual drama yang bergenre China ini membuat suasana syahdu. Karna cerita yang diangkat pun menyedihkan. Saat kedua anak kembar yang dipisahkan dan diasuh oleh orang tua berbeda. Hingga keduanya mempunyai karakter bagai bumi dan langit. Kisah ini mengajarkan bahwa karakter seseorang bisa terbentuk dengan cara siapa dan dimana dia tinggal.
Ini adalah kali pertama Tentacle bermain di TBJT. Dengan segala persiapan dan latihan sejak bulan September, membuat mereka puas telah bermain dengan apik dan menghibur. Salah satu tokoh pemain, Snapper yang dimainkkan oleh Adam Rais mengaku bangga saat ditemui Soloevent. “Pengalaman yang baru bagi Tentacle. Baru kali ini main di TBJT. Jadi levelnya udah naik. Biasanya drama tour main di kampus-kampus, sekolah-sekolah, sekarang di TBJT. Jadi luar biasa. “
