Tak Hanya Satu atau Dua Saja, Solo Memiliki Banyak Sekali Sentra UMKM

218

Soloevent.Id – Pada 10 hingga 13 Agustus 2023 mendatang, Solo akan jadi tempat penyelenggaraan perayaan Hari Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) nasional. Alasan terpilihnya kota ini sebagai tuan rumah acara tersebut antara lain adalah karena dianggap berhasil memajukan dan mengembangkan UMKM.

Sebaran Sentra UMKM di Solo

Bicara tentang UMKM, sebetulnya Solo itu mempunyai banyak sekali sentra produksi yang tersebar di sejumlah wilayah. Misalnya untuk produk batik, yang paling terkenal adalah Kampung Laweyan. Sejak zaman kerajaan Mataram Islam, kampung ini sudah kondang sebagai pusat produksi kain batik.

Selain itu ada Kampung Kauman yang lokasinya tidak jauh dari pusat belanja batik terbesar di Indonesia, Pasar Klewer. Tak jauh beda dengan Laweyan, banyak di antara warganya yang mempunyai profesi sebagai perajin dan penjual batik. Kedua kampung tersebut telah menjelma jadi sentra UMKM dengan pangsa pasar yang sangat luas.

Sementara itu di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Banjarsari terdapat sebuah sentra produksi kerajinan sangkar burung. Selama beberapa tahun terakhir ini banyak perajin yang berhasil menembus pasar luar daerah, bahkan ada yang sudah melakukan ekspor ke luar negeri.

Di kelurahan ini pula, sejak 80 tahun lalu banyak warganya yang mempunyai usaha di bidang kuliner berupa tahu dan tempe khususnya di Kampung Krajan. Di sini sangat mudah sekali menemui produsen kedua jenis makanan tersebut.

Rambak kulit sapi atau rambak petis adalah camilan khas Solo yang sering dinikmati saat makan nasi dan ketika sedang bersantai. Makanan kecil punya cita rasa gurih dan untuk mendapatkan, dapat datang ke Kampung Jagalan. Sangat wajar karena sebagian warganya punya profesi sebagai produsen rambak sapi.

Lanjut ke Jl. Kalilarangan yang terletak di antara Kelurahan Jayengan dan Kemlayan, Kecamatan Serengan, ada pusat produksi stempel, plat kendaraan, samir, dan aneka kebutuhan advertising. Mereka yang datang tidak hanya berasal dari Solo saja, banyak di antaranya yang datang dari luar kota.

Dari Jl. Kalilarangan menuju ke selatan dan masih berada di kelurahan Jayengan, ada sebuah kampung yang sering mendapat julukan sebagai kampung permata. Tak perlu heran sebab kampung yang terletak di sekitar Masjid Darussalam ini merupakan pusat produksi beragam permata, terutama intan dan berlian.

Lanjut ke Kelurahan Serengan persisnya di Kampung Petrojayan, ada sentra industri kecil belangkon dan sudah ada sejak sekitar tahun 1970. Kendati hanya kelas UMKM saja produknya mempunyai pangsa pasar sangat luas hingga luar Jawa. Apalagi model yang ditawarkan bukan hanya gaya Solo saja, tapi juga daerah lain.

Selama ini, para pelaku industri kecil tersebut sudah sering memperoleh pelatihan dari Dinas Koperasi dan UMKM. Bahkan Walikota Surakarta, Gibran Rakabumingraka,  selalu memberi perhatian khusus dan sering mengajak mereka untuk ikut pameran dan kegiatan promosi lainnya.