Solo Art Market 2022, Wadah Buat Para Kreator Seni

717

Soloevent.id – Solo Art Market (SAM) #12 kembali digelar di pedestrian Ngarsopuro dan Ndalem Rekso Hadiprojo Kantor Kelurahan Keprabon Banjarsari Solo, Sabtu-Minggu (19-20/2/2022). Berbagai produk kerajinan dipamerkan dalam Solo Art Market #12. Event ini diikuti 35 peserta pelaku ekonomi kreatif di Soloraya.

Event Solo Art Market #12 merupakan ruang kreatif bagi para kreator seni, pelukis, dan crafter untuk meningkatkan ekonomi dan menarik wisatawan. Berbagai produk tersebut diantaranya, produk kerajinan payung; produk rajut antique craft; produk new coral ecofriendly berupa tas dan baju; produk handycraft Atelier de Ferto; produk eco culture berupa wadah perabotan; celengan Solo; SWAGO (Sanggar Wayang Gogon); boneka limbah; rumah origami; batik tresno dharma; macrame batu Jawa; tenun kartu; lumikuart; slow stiching art; Solo pakarso 2 kartunis live; etnic-k; minimaline; reRONce poelang kampoeng; berbagai lukisan, dll.

Para perajin mengerjakan sekaligus memajang hasil karyanya di pameran Solo Art Market #12. Selain itu, ada hasil karya dari mahasiswa UNS seperti, Kind-ash Indonesia. Produk pameran ini berupa furniture home decor yang terbuat dari limbah padat abu batu bara yang ramah lingkungan. Limbah abu batu bara tersebut di bentuk menjadi berbagai macam karya seni bernilai tinggi (cubicubes, lunar, wool yarn, octatray, vassoio ovale, mandho ashtray, zen ashtray).

Selain itu, ada karya dari mahasiswa DKV ISI Surakarta, Kevin Davia yang mengangkat brand identity dan promosi Pasar Triwindu. Tema yang diangkat juga sesuai dengan lokasi event yang berdekatan dengan lokasi Pasar Triwindu, Ngarsopuro. Dalam karyanya berupa aplikasi identitas visual yang terdiri dari brand guidelines, stationery dan signage. Lalu, untuk perancangan media promosi berupa instagram template, tourism kit dan merchandise.

Karya Kevin berupa Perancangan Brand Identity dan Promosi Sebagai Upaya Memaksimalkan Potensi Wisata Pasar Triwindu ini, sekaligus ingin mempromosikan keberadaan Pasar Triwindu sebagai pusat barang antik.

Karya Muhammad Rifan Ludfi berupa Jenar Display juga tak kalah menarik. Sebuah custom font yang terinspirasi dari pasar Windu Jenar yang ada di Kota Solo. Bentu dasar dari font ini adalah sebuah ornamen di pasar Triwindu yang menghadirkan kesan klasik dan kultur budaya Jawa.